Beri Klarifikasi soal 'Ibu Lahirkan Anak Tak Berakhlak', Mahfud: Kita yang Berdosa

Senin 29 Jan 2024 - 22:26 WIB

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Cawapres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Moh. Mahfud Md mengklarifikasi pernyataannya tentang 'membiarkan emak atau ibu melahirkan anak-anak tidak berakhlak adalah dosa besar kepada bangsa’ yang belakangan ini viral. 

Pernyataan itu dipotong dari video yang utuh sehingga lepas dari konteks dan dianggap kontroversial, bahkan terkesan menyudutkan pihak tertentu. Menurut Mahfud, dirinya menyatakan itu untuk menjawab pertanyaan dalam acara ‘Tabrak, Prof!’ di Lampung pada Kamis lalu (25/1/2024).

“Konteksnya ada yang tanya,” ujar Mahfud kepada wartawan di Pekanbaru, Riau, Senin (29/1/2024). 

Menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam) itu menuturkan penanya pada acara ‘Tabrak, Prof’ itu bertanya bagaimana jika ada ibu melahirkan anak tidak berakhlak. 

Mahfud pun kembali menirukan jawabannya atas pertanyaan itu.

“Saya bilang, ‘ya, dosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tidak berakhlak’. Kita yang berdosa, bukan ibunya yang berdosa,” imbuhnya. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/1823/sulitnya-akses-pendistribusian-surat-suara-di-puncak-gunakan-pesawat

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/1764/bawaslu-telusuri-dugaan-pelanggaran-pada-kampanye-capres-prabowo

Oleh karena itu, Mahfud menegaskan para ibu harus diberi pekerjaan layak dengan upah pantas. Mahaguru ilmu hukum itu juga mengatakan negara harus melindungi ibu-ibu.

“Jangan sampai kerja pagi sampai sore upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara, sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik, kadang masuk ke tempat-tempat gelap dan menjadi tidak berakhlak,” ucapnya.

Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 itu pun berjanji akan memberikan perlindungan dari sisi ketenagakerjaan. 

Mahfud meyakini ibu yang sejahtera akan bisa mendidik anak dengan baik. “Kalau ibunya sibuk cari kerja serabutan, ndak jelas, upahnya ndak jelas, itu ndak mungkin mendidik anaknya dengan baik. Kan, itu konteksnya,” kata Mahfud.(jpnn.com)

Tags :
Kategori :

Terkait