RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kabar teranyar seputar kasus dugaan pengeroyokan antar pelajar yang terjadi di SMAN 1 Bengkulu Tengah (Benteng), pihak Kepolisian pada Senin 22 Januari 2024 mengambil keterangan dari terlapor dan juga saksi.
Dalam hal ini terlapor adalah oknum pelajar yang diduga terlibat ikut serta mengeroyok korban berinisial HD.
"Kita memanggil dan memintai keterangan dua orang saksi serta para terlapor juga. Untuk pemeriksaan terhadap terlapor dikarenakan masih di bawah umur maka dari dinas terkait ikut mendampingi, ikut menyaksikan prosesnya," terang Kapolres Benteng, AKBP. Dedi Wahyudi, S.Sos, S.Ik, M.H, M.Ik melalui Kapolsek Talang Empat, AKP. Suroso Risdianto, S.H didampingi Kanit Reskrim Polsek Talang Empat, Aiptu. Muh. Hidayanto, S.H.
Di sisi lain Ormas Nusantara Institut menyayangkan terjadinya tindak dugaan pengeroyokan di sekolah. Lebih-lebih sekolah tersebut merupakan sekolah besar dan favorit di Kabupaten Benteng.
Melalui pentolannya, Harisna Asari, Ormas Nusantara Institut meminta agar Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu tidak tutup mata. Segera turunkan tim melakukan investigasi.
"Kalau kita melihatnya ada unsur dugaan kelalaian dari pihak sekolah, baikpun dari dewan guru maupun kepala sekolahnya. Karena informasinya kejadian tersebut berlangsung di sekolah dan pada jam sekolah. Kenapa sekolah bisa kecolongan. Bagaimana sistem pengawasan di situ. Dengan kejadian itu tentu berdampak terhadap kredibilitas sekolah, membuat para wali murid was-was. Karena tanggung jawab mengurusi anak di sekolah ya para guru dan kepala sekolah. Bukan hanya mengurusi dana BOS saja tugasnya. Orang tua mana yang terima kalau ketika berangkat dari rumah ke sekolah kondisi anak sehat-sehat, ketika pulang dari sekolah babak belur. Saya pun selaku orang tua pasti tidak terima," urai Haris.(one)