Mengajukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan sangat penting agar tidak menimbulkan beban keuangan yang berlebihan. Jangan tergoda untuk mengambil jumlah pinjaman lebih besar dari yang dibutuhkan hanya karena limit yang tersedia cukup besar. Ingat bahwa semakin besar jumlah pinjaman, semakin besar pula bunga dan cicilan yang harus dibayarkan.
6. Periksa Besaran Bunga dan Biaya Administrasi
Setiap lembaga pembiayaan memiliki kebijakan suku bunga yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk memahami besaran bunga dan biaya administrasi yang dikenakan.
7. Pastikan Dokumen Lengkap dan Valid
Salah satu faktor utama dalam kelancaran proses pengajuan pinjaman adalah kelengkapan dokumen. Dokumen yang biasanya dibutuhkan meliputi:
- Fotokopi KTP dan KK
- BPKB dan STNK asli
- Bukti kepemilikan kendaraan
- Slip gaji atau laporan keuangan bagi wiraswasta
- Dokumen yang lengkap akan mempercepat proses verifikasi dan pencairan dana.
8. Gunakan Dana Pinjaman dengan Bijak
Setelah pinjaman disetujui dan dana dicairkan, gunakan dana tersebut dengan bijak. Prioritaskan penggunaan dana untuk keperluan yang produktif atau yang memang mendesak, seperti biaya pendidikan, kesehatan, atau modal usaha. Hindari penggunaan dana pinjaman untuk kebutuhan konsumtif yang tidak mendesak.
9. Perhatikan Skema Pembayaran
Sebelum menandatangani perjanjian, pahami dengan baik skema pembayaran yang ditawarkan. Pastikan Anda mengetahui kapan jatuh tempo cicilan, metode pembayaran yang tersedia, serta konsekuensi jika terjadi keterlambatan pembayaran. Dengan memahami skema pembayaran dengan baik, Anda bisa menghindari denda atau penalti yang tidak diinginkan.
10. Hindari Calo atau Perantara Tidak Resmi
Saat mengajukan pinjaman, pastikan Anda langsung berurusan dengan pihak resmi. Hindari menggunakan jasa calo atau perantara yang tidak jelas identitasnya, karena bisa saja mereka menawarkan pinjaman dengan biaya tambahan yang tidak perlu. Sebaiknya, ajukan pinjaman langsung melalui kantor cabang resmi atau situs web lembaga pembiayaan untuk menghindari risiko penipuan.