RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Romli, Wakil Ketua (Waka) II DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah meminta agar pegawai honorer atau PTT di Badan Kesbangpol yang merasa diperlakukan tidak adil untuk membuat aduan secara resmi. Pihaknya siap menindaklanjuti dengan memanggil Badan Kesbangpol.
Dihubungi wartawan, Romli mengaku dirinya sudah menanyakan langsung kepada pihak Badan Kesbangpol terkait permasalahan yang bergulir akhir-akhir ini. Dan menariknya dari Badan Kesbangpol berdalih belum ada penyeleksian atau penunjukan tenaga honorer untuk tahun 2025.
Lantas bagaimana dengan penjelasan yang sebelumnya disampaikan oleh Andi Erzantara, Kepala Badan Kesbangpol? Dimana ia mengakui bahwa memang ada seleksi tenaga honorer untuk dipekerjakan di tahun ini.
Namun bukan secara langsung di bawah OPD melainkan melalui perusahaan penyedia jasa Outsourcing. Jumlahnya sebanyak 5 orang.
Sedangkan informasi lain yang sebelumnya didapat bahwa dari total 29 orang honorer yang tertuang dalam SK tahun 2024, hanya 5 orang yang terpilih. Tak sampai disitu, telah dipilih 4 orang tambahan sehingga totalnya menjadi 9 orang.
Bukan melalui mekanisme seleksi yang sebenarnya, 4 orang honorer tambahan infonya dipilih oleh rekannya yang 5 orang di awal.
"Penunjukan yang dilakukan awal sebelum berjalannya outsourcing jelas salah. Tentu nanti kalau sudah ada perusahaan outsourcing yang bekerjasama mereka akan menentukan sendiri pegawainya. Dan sejauh ini informasi yang kami terima pegawai yang akan dipekerjakan outsourcing untuk posisi petugas kebersihan, sopir dan penjaga malam. Tidak ada titip menitip dalam praktiknya. Silakan kalau ada yang dirugikan, diperlakukan tidak adil masukkan surat ke kami, kami akan langsung panggil Kesbangpol," tegas Romli.(fry)