Pep Guardiola Hadapi Banyak Masalah
Kemunduran skuad Manchester City musim ini berasal dari kenyataan bahwa tim menghadapi terlalu banyak masalah pada saat yang sama, membuat pelatih Pep Guardiola tidak mampu mengatasinya.
Manchester City mengalami musim yang sulit karena tanda-tanda kemunduran semakin nyata.
Tim yang pernah mendominasi Eropa dan Liga Premier kini menghadapi serangkaian masalah, mulai dari permainan yang tidak efektif hingga pertahanan yang tidak stabil.
Pelatih Pep Guardiola yang selalu menaruh harapan besar kepada para pemainnya bahkan secara terus terang mengakui bahwa "The Citizens" sudah tak lagi cukup kuat untuk bersaing dengan Liverpool dan Arsenal di klasemen.
Komentar ini agak mengejutkan, tetapi tidaklah tidak masuk akal jika melihat apa yang ditunjukkan tim Etihad baru-baru ini.
Musim ini terjadi penurunan tajam dalam kualitas permainan Manchester City.
Pengendalian bola dan serangan yang menjadi spesialisasi pelatih berusia 54 tahun itu kini tak lagi efektif.
Pertandingan melawan Club Brugge di Liga Champions menjadi contoh nyata ketika "The Citizens" membuat hampir 400 operan dalam 45 menit pertama tetapi tidak satu pun melepaskan tembakan tepat sasaran.
Juara bertahan Liga Primer ini kesulitan menghadapi lawan yang menekan dengan baik dan melakukan serangan balik dengan cepat , sesuatu yang biasa mereka tanggulangi dengan mudah.
Selain itu, sistem pertahanan tim tuan rumah Etihad juga menjadi rapuh karena cedera dan rotasi yang tidak stabil.
Menyadari kesenjangan dalam skuad mereka, "The Citizens" menghabiskan 130 juta poundsterling di jendela transfer musim dingin untuk mendatangkan Omar Marmoush, Abdukodir Khusanov dan Vitor Reis.
Akan tetapi, tidak ada satu pun dari mereka yang berposisi sebagai gelandang tengah, posisi yang sangat kurang dimiliki tim ini.
Pengganti Rodri seperti Mateo Kovacic atau Matheus Nunes belum mampu memenuhi harapan, sehingga lini tengah kurang memiliki kreativitas dan soliditas yang diperlukan.
Menghadapi situasi ini, pelatih Pep Guardiola terpaksa mengubah pendekatannya terhadap pertandingan. (**)