Tantangan Besar Petani Sri Kuncoro: Kekurangan Air dan Benih Padi Buruk

Jumat 17 Jan 2025 - 21:26 WIB
Reporter : Nugroho Bayu Santoso
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Petani di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa kembali menghadapi tantangan besar dalam usaha pertanian mereka. Selain kekurangan air yang mengancam keberlangsungan irigasi, petani juga mengeluhkan kualitas benih padi yang semakin menurun dalam beberapa musim terakhir.

Ketua Kelompok Tani Maju Makmur, Mirwan mengungkapkan kepada awak media pada Jumat, 17 Januari 2025, bahwa kelompoknya sedang berusaha keras untuk mengatasi berbagai kendala yang ada.

“Kami telah memulai penanaman padi sejak awal Januari dan hampir selesai, tetapi masalah utama kami tetap pada ketersediaan air dan kualitas benih,” kata Mirwan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10337/pemilik-ternak-di-bengkulu-tengah-soroti-perda-hewan-ternak-terkesan-mandul

Mirwan menjelaskan bahwa petani di daerah tersebut sangat bergantung pada sungai kecil sebagai sumber utama irigasi. Sayangnya, sungai tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan air untuk seluruh petani, terutama pada musim kemarau.

“Sungai ini tidak cukup besar untuk mengalirkan air ke semua lahan sawah kami, dan itu sangat terasa saat musim kemarau,” tambah Mirwan.

Sebagai upaya mengatasi masalah air, petani terpaksa menggunakan pompa air. Namun, jumlah pompa yang terbatas dan kondisi alat yang mulai rusak semakin memperburuk situasi. Selain itu, kualitas benih padi yang mereka terima juga menjadi masalah.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10311/tokoh-pemuda-desa-renah-semanek-kecewa-pembangunan-jalan-terhenti-tanpa-kejelasan

“Benih yang kami terima beberapa musim terakhir kualitasnya sangat buruk. Pertumbuhannya tidak seragam ada yang pendek, ada yang tinggi, dan semuanya tidak serempak saat panen,” jelas Mirwan.

Kelompok Tani Maju Makmur sangat berharap agar pemerintah memberikan solusi untuk masalah-masalah yang mereka hadapi. Selain itu, mereka juga membutuhkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang lebih memadai, seperti traktor dan pompa air yang berfungsi dengan baik.

“Kami berharap pemerintah dapat membantu kami mengatasi kekurangan air yang semakin parah. Dulu kami mendengar ada rencana penyediaan air dari limbah bendungan Musi, namun hingga kini belum ada realisasinya,” ujar Mirwan.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/10338/oknum-perangkat-desa-ditahan-3-bulan-camat-taba-penanjung-sebut-tidak-ada-pemberhentian

“Kami juga sangat membutuhkan traktor untuk mempermudah pengolahan lahan. Traktor yang kami pinjam dari Kodim akan segera kami kembalikan, dan kami sangat membutuhkan alsintan untuk meningkatkan produktivitas pertanian kami,” tambahnya.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, para petani di Sri Kuncoro tetap berharap dapat meningkatkan hasil panen mereka. Mirwan memperkirakan, panen padi mereka akan berlangsung pada bulan Maret dan April mendatang.

“Biasanya kami mendapatkan hasil sekitar 4,5 ton per hektare. Kami berharap dengan dukungan pemerintah, hasil panen kami bisa lebih baik lagi,” demikian Mirwan.(cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait