RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Tengah, Drs. Tomi Marisi, M.Si, merespons informasi pada pembangunan laboratorium di salah satu SMP di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yang sempat dikritik. Pembangunan tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Tomi memastikan pihaknya akan melakukan peninjauan ulang terhadap pembangunan yang diduga kurang memenuhi standar kualitas.
"Setelah bangunan diserahterimakan atau PHO, memang ada masa pemeliharaan. Pada periode ini, kami akan terus melakukan monitoring. Jika ada kerusakan, pihak ketiga yaitu kontraktor, berkewajiban untuk melakukan perbaikan," ujar Tomi.
Sebelumnya, Hayan Asmadi, warga Desa Rajak Besi melaporkan bahwa pada tahun 2024, SMP tersebut mendapatkan dana untuk pembangunan fisik, termasuk pembangunan laboratorium. Namun, setelah dilakukan pemantauan, ditemukan dugaan ketidaksesuaian antara pekerjaan yang dilakukan dan spesifikasi yang tercantum dalam RAB. Hayan juga menyebutkan penggunaan material, seperti pasir batu bara, yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
"Saya mempertanyakan kondisi bangunan laboratorium ini. Dugaan kami, konstruksinya tidak sesuai dengan RAB. Selain itu, penggunaan pasir batu bara yang tidak sesuai spesifikasi material juga ditemukan. Saya harap ada evaluasi dan klarifikasi segera untuk memastikan bahwa pembangunan ini memenuhi standar yang telah ditentukan," pungkas Hayan.(iza)