Demi Swasembada Pangan, Kementan Perkuat Fungsi Penyuluh Pertanian

--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa sumber daya manusia menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karena itu, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
Mendukung Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan SDM memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan pertanian. SDM juga menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) Volume 44, Jumat (27/12) bertemakan "Penguatan Peran dan Fungsi Penyuluh", menghadirkan narasumber penyuluh pertanian pusat, Mohammad Takdir Mulyadi.
Takdir menjelaskan penyuluh pertanian adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan pertanian.
Sementara itu, penyuluh pertanian swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh pertanian.
"Kemudian, penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam penyuluhan,” tutur Takdir.
Dia menambahkan saat ini diperlukan penguatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian di kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi, dan peran BPP dengan memanfaatkan IT dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Adapun peran penyuluh pertanian di antaranya sebagai supervisi dalam pengawalan dan pendampingan petani.
"Selain itu sebagai diseminasi informasi atau inovasi dengan mengupayakan akses petani ke sumber informasi, teknologi dan sumber daya lainnya," kata Takdir.
BPP sebagai tempat untuk konsultasi dengan membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespons peluang serta mengedukasi dengan memfasilitasi proses pembelajaran petani.
"Di antara fasilitasi, yaitu membantu petani dalam menumbuhkembangkan kelembagaannya serta manajerial dengan meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial dan kewirausahaan petani,” ujar Takdir.(**)