Sekretariat Baznas Bengkulu Tengah Diduga Diambil Alih Tanpa Izin, Kadinsos Ungkap Faktanya

--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Bangunan eks Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Pertanahan (Perkimtah) Bengkulu Tengah di Desa Kembang Seri Kecamatan Talang Empat memunculkan polemik baru. Gedung yang saat ini ditempati oleh Badan Amil Zakat (Baznas) Bengkulu Tengah diduga diambil alih tanpa izin oleh Dinas Sosial (Dinsos) Bengkulu Tengah. Bahkan informasi yang diterima, kunci pintu telah diganti dan sejumlah aset diduga hendak diambil alih.
Disampaikan Ketua Baznas Bengkulu Tengah, Ihsan Nahromi membenarkan adanya informasi tersebut. Informasi yang diterimanya, staf dari Dinsos Bengkulu Tengah berdasarkan instruksi dari pimpinan diduga telah melakukan perusakan dan pengeluaran barang-barang aset yang dikelola Baznas dari dua ruangan tanpa adanya izin terlebih dahulu.
"Beberapa hari lalu, tiba-tiba meja, kursi dan alat-alat milik Baznas dikeluarkan dari dua ruangan tersebut dan kunci gedung juga diganti. Ini terjadi tanpa pemberitahuan atau konfirmasi kepada pihak kami," ungkap Ihsan.
Ihsan menjelaskan bahwa sebelumnya memang telah ada permintaan dari Dinsos untuk menggunakan ruang tersebut. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Baznas karena ruang yang dimaksud oleh Dinsos dianggap sebagai tempat gudang dan juga ruang kerja Wakil Ketua 2 dan Wakil Ketua 4 Baznas. Sebagai solusi, Ketua Baznas menawarkan empat ruangan kosong yang terletak di samping gedung Baznas yang belum digunakan oleh organisasi pramuka.
Namun, yang mengejutkan adalah tindakan yang terjadi beberapa hari lalu. Tanpa pemberitahuan lebih lanjut, staf Dinsos tiba-tiba diduga melakukan perusakan kunci dan mengeluarkan barang-barang milik Baznas dari ruangan tersebut, meskipun gedung tersebut masih merupakan aset Pemda yang telah diserahkan secara sah kepada Baznas oleh Bidang Aset dan masih berada dalam pengelolaan Baznas.
"Izin dan prosedur yang seharusnya dilalui tidak dilakukan. Ini jelas melanggar hak Baznas sebagai pihak yang sah mengelola aset tersebut. Gedung ini masih merupakan aset Pemda yang dikelola oleh Baznas dan seharusnya tidak ada pihak yang bisa sembarangan mengambil alih tanpa prosedur yang jelas," tegas Ihsan.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Bengkulu Tengah, Watiullah yang dikonfirmasi terkait tudingan ini menyatakan bahwa sebelumnya sudah menyampaikan permintaan penggunaan gedung tersebut kepada Baznas. Disisi lain, penggunaan gedung Baznas lantaran akhir bulan ini sewa gedung Kantor Dinsos sudah berakhir dan harus mencari tempat yang baru. Sebagai solusi awal, pihaknya ingin memanfaatkan aset daerah yang masih ada.
‘’Karena memang untuk kantor Dinsos sewanya habis akhir bulan ini. Jadi harus pindah. Sementara waktu, kami memanfaatkan aset daerah eks kantor Dinas Perkimtah. Karena memang masih ada ruangan yang kosong. Perihal kunci tersebut, kuncinya kami perbaiki dan ruangannya kami bersihkan. Tentunya dengan adanya polemik ini, kami akan berupaya berkoordinasi kembali dengan pimpinan,’’ pungkas Watiullah.(fry)