Piutang Perumda Tirta Rafflesia Bengkulu Tengah Menurun Drastis dari Rp 1,5 Miliar Jadi Rp 400 Juta

Movizar Apriandi, ST., M.Ling., Direktur Perumda Tirta Rafflesia Bengkulu Tengah--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Perumda Tirta Rafflesia Bengkulu Tengah (Benteng) melaporkan penurunan signifikan dalam piutang perusahaan, dari Rp 1,5 miliar menjadi Rp 400 juta. Direktur Perumda Tirta Rafflesia Benteng, Movizar Apriandi, ST. M.Ling, mengungkapkan bahwa perubahan ini terjadi sejak ia menjabat pada akhir tahun 2024.

Movizar menjelaskan bahwa piutang pelanggan aktif saat ini mencapai Rp 1,5 miliar. Namun, hingga akhir tahun 2024, piutang tersisa hanya Rp 400 juta. Ia menyebutkan bahwa piutang tersebut terbagi menjadi dua kategori: piutang uang dan piutang non-aktif.

“Piutang non-aktif akan menjadi fokus utama kami untuk ditindaklanjuti dalam waktu yang telah ditentukan. Bagi pelanggan yang sambungan rumahnya dinonaktifkan, mereka harus melunasi tagihan sebelumnya jika ingin mengaktifkan kembali sambungan rumah mereka,” jelas Movizar.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6830/musim-kemarau-perumda-tirta-rafflesia-ajak-desa-ajukan-permohonan-bantuan-air-gratis

Menurut Movizar, penurunan piutang ini berkat dukungan masyarakat dan pelanggan Perumda Tirta Rafflesia yang secara aktif membayar tunggakan mereka. Hal ini telah memperbaiki kinerja perusahaan, menjadikannya lebih unggul dibandingkan perusahaan air minum lainnya di Benteng.

“Untuk mengurangi piutang, kami melakukan penagihan langsung ke rumah-rumah pelanggan. Kami juga mendorong pelanggan untuk memanfaatkan teknologi dengan melakukan pembayaran melalui Indomaret, Alfamart, Shopee dan Tokopedia,” tambah Movizar.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6863/warga-bengkulu-tengah-resah-usai-serangkaian-gempa-khawatir-terjadi-megathrust

Ia menegaskan bahwa Perumda Tirta Rafflesia berkomitmen untuk mengatasi masalah piutang dan menjaga kualitas layanan air bersih. Jika pelanggan terus menunggak, sambungan rumah bisa diputuskan untuk mencegah penumpukan piutang yang dapat berdampak negatif pada kinerja perusahaan.

“Saya khawatir jika piutang terus menumpuk, ini akan memengaruhi kinerja kami dalam menyediakan air bersih kepada masyarakat. Kami berusaha sebaik mungkin untuk menyeimbangkan kebutuhan pelanggan dengan kesehatan keuangan perusahaan,” tutup Movizar.(imo)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan