Erick Thohir Jujur Soal Timnas Indonesia Carter Pesawat untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Dima
Erick Thohir Kembali Bertemu Shin Tae-yong-Erickthohir/Instagram---
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kenapa Erick Thohir mau carter pesawat untuk Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026, apakah manjakan Shin Tae-yong?.
Dilansir dari disway.id, Ketua Umum PSSI itu membantah bahwa ada keinginan untuk memanjakan Shin Tae-yong atau menunjukkan 'flexing' dengan menyarter pesawat untuk Timnas Indonesia.
Sebaliknya, Erick Thohir menilai carter pesawat menjadi suatu keharusan yang dijalankan demi menunjang kenyamanan serta keamanan para awak Skuad Garuda.
Dengan maksud untuk menampilkan kekuatan terbaik, Erick Thohir memutuskan untuk carter pesawat daripada naik pesawat komersial biasa.
Alasan lainnya yakni carter pesawat akan sangat membantu skuad asuhan STY karena memangkas waktu yang cukup padat antar setiap pertandingan.
Diketahui jarak atau jeda pertandingan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia hanya selang 3-4 hari.
Jadi jika tidak carter pesawat sendiri dan ikut jadwal pesawat komersial, berpotensi sangat banyak waktu yang terbuang sia-sia.
"Contoh ketika nanti timnas Indonesia melawan China dan Bahrain, itu jarak tempuhnya cukup menarik dan tentu meletihkan, ketika timnas harus terbang dari Jakarta ke Bahrain," papar Erick Thohir.
"Lalu malemnya harus tanding langsung berangkat ke China, udaranya dingin sekali. Bahrain tidak sedingin udara di China," tambahnya.
Dan ditegaskan lagi oleh Erick Thohir carter pesawat yang dilakukan PSSI bukan semata-mata memanjakan Shin Tae-yong atau pemain saja, tapi memang fasilitas yang harus diberi agar membuat nyaman dan aman skuad Timnas Indonesia.
"Ini bukan memanjakan coach Shin atau pemain, ini keharusan mempersiapkan pemain, bukan kemewahan karena tidak semua perjalanan timnas mewah," tegas Erick Thohir.
Harapan Erick Thohir dengan fasilitas terbaik yang diberikan dapat membuat performa Skuad Garuda semakin apik di atas lapangan.
Salah satu contohnya, pada saat ajang kualifikasi Olimpiade Indonesia mendapat kesempatan berjuang mengalahkan negara-negara yang selama ini menjadi kekuatan utama di Asia.
"Ini adalah bagian dari usaha kami untuk memaksimalkan potensi kita. Kemarin Olimpiade hampir tercapai, dan kita tidak boleh hanya berhenti di situ, kita harus mencapai hasil maksimal," imbuh Erick Thohir.