Workshop Gurame Dinilai Memberatkan Peserta, Ketua HIMPAUDI: Tidak Ada Paksaan

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Kritikan terhadap penyelenggaraan Workshop Cara Sukses Menjadi Guru Asik dan Menyenangkan (Gurame) oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Bengkulu Tengah yang dinilai dipaksakan dan memberatkan peserta dengan biaya pendaftaran sebesar Rp100.000 mendapat tanggapan dari Ketua HIMPAUDI, Reni Astuti. Lebih-lebih anggota DPRD sempat menyarankan agar kegiatan diundur dengan harapan dapat didanai oleh Dinas Dikbud. 

Reni menyampaikan bahwa kegiatan worskhop tersebut digelar dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT HIMPAUDI.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6622/kritik-saran-anggota-dewan-bengkulu-tengah-tak-digubris-workshop-gurame-pungut-pendaftaran-rp100000-dihadiri

Adapun soal pendanaan itu murni dilakukan mandiri untuk keperluan kegiatan dan tidak menggunakan anggaran dari manapun. 

"Kegiatan workshop ini dalam rangka HUT HIMPAUDI, dan semua kabupaten mengadakan. Dimana untuk meningkatkan kualitas guru PAUD dalam mengajar kami mengundang narasumber dari Yogyakarta dan itu butuh anggaran. Sementara Dinas Dikbud hanya sebagai mitra yang kami yang sebagai tamu undangan dan tidak ada kerja sama apapun," tegas Reni.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6668/tuai-protes-penerima-seragam-sekolah-dan-alat-tulis-gratis-diduga-tidak-tepat-sasaran

Reni menambahkan dari estimasi peserta 250 kuota, yang terealisasi 195 orang.

"Sosialisasi kegiatan ini sudah kami lakukan jauh hari. Ada 195 guru umum yang mendaftar dan tidak ada pemaksaan untuk ikut serta dalam pelatihan ini," tutup Reni.(cw3)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan