Dewan Angkat Bicara Perihal Warga Paku Haji Butuh Bantuan Pengobatan, Dinsos Diminta Bertindak
Arsyad Hamzah--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Proposal bantuan untuk Juhana (50) warga Desa Paku Haji Kecamatan Pondok Kubang yang membutuhkan biaya keberangkatan untuk berobat ternyata telah sampai ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Anggota DPRD Benteng Dapil 2, Arsyad Hamzah, SE menuturkan, untuk keluarga Juhana sudah mendatangi dirinya. Sebagai dewan, menyarankan segera memberikan proposal bantuan kepada pada instansi, termasuk Gubernur Bengkulu, Bupati Benteng serta kepada DPRD.
‘’Memang keluarga beliau (Juhana, red) sudah mendatangi DPRD Benteng. Melalui saya mereka menanyakan bagaimana langkah dan penyelesaian. Saya sendiri menyarankan untuk memasukkan proposal ke instansi. Untuk di DPRD sudah masuk proposalnya,’’ jelas Arsyad.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6307/kades-pastikan-gotong-royong-dilakukan-rutin-setiap-pekan
Arsyad menyarankan untuk Dinas Sosial (Dinsos) Benteng segera menindaklanjuti adanya permintaan dari masyarakat. Dirinya sangat berharap anggaran yang disediakan oleh Dinsos dapat dimanfaatkan dengan tepat.
‘’Jika anggaran ada dan memang dianggarkan dari Dinsos, alangkah baiknya bisa membantu warga yang memang tidak mampu. Termasuk Juhana yang merupakan warga Desa Paku Haji membutuhkan bantuan,’’ kata Arsyad.
Terpisah, pihak keluarga Juhana, Rizon mengatakan, keluarga telah membuat proposal yang akan dibagikan kepada instansi di Benteng.
‘’Untuk saat ini sudah masuk ke DPRD Benteng, Dinsos Benteng, Sekda Benteng, Bupati Benteng serta Gubernur Bengkulu. Mudah-mudahan ada harapan dari pemberian proposal ini,’’ pungkas Rizon.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6277/alwi-bernazar-jika-sang-istri-sembuh-akan-lakukan-ini
Untuk diketahui, sejak 3 tahun lalu, Juhana mengidap penyakit komplikasi jantung, sesak nafas dan maag kronis. Bahkan sudah berulang kali mendatangi rumah sakit di Kota Bengkulu dengan mengandalkan kartu BPJS, namun tak kunjung sembuh. Berdasarkan saran dari dokter, Juhana harus dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta agar dilakukan operasi. Namun dirinya belum cukup uang untuk memenuhi saran dokter tersebut lantaran biaya yang cukup besar.(one)