Waspada Mom, Anak Lemas dan Tak Mau Makan Bisa Jadi Gejala DBD

ilustrasi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Terkadang, ibu tidak menyadari anaknya terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Demam berdarah dengue (DBD) yang paling banyak menyerang anak-anak harus diwaspadai oleh orangtua.

Dilansir dari disway.id, menurut data Kementerian Kesehatan ada sebanyak 43 persen kasus DBD di Indonesia pada 2024 menyerang anak usia 15-44 tahun.

Tingginya kefatalan akibat DBD ini perlu diwaspadai dengan memperhatikan secara cermat kondisi sang anak.

"Kita perlu mewaspadai untuk kasus-kasus dengue pada anak-anak. Bagaimana terapinya, bagaimana mendiagnosisnya," ujar Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM pada ASEAN Dengue Day 2024 di Batam, 27 Juni 2024.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5222/ini-3-manfaat-baesuk-pir-kukus-ala-korea-bisa-untuk-redakan-flu-dan-batuk

Ia mengungkapkan bahwa orang tua harus paham dan bisa mendeskripsikan kondisi anak yang mengalami demam, karena anak masih belum bisa menyalurkan dengan baik apa yang dirasakannya.

"Yang penting itu adalah bagaimana orang tua paham kondisi anaknya karena anak nggak bis bilang 'aku demam', paling dia hanya lemas, tidak mau makan," tuturnya.

Imran pun menyebut sering terjadi orang tua yang tidak tahu bagaimana kondisi anak karena tidak secara langsung mengasuh mereka.

"Saya kira ini hal-hal basic yang kembali lagi kepada bagaimana pola pengasuhan orang tua itu harus bagus sehingga tidak pasrahin ke pengasuh."

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5221/tips-cegah-stunting-penting-ukur-tinggi-anak-bukan-hanya-berat-badan

Lebih lanjut, dokter spesialis anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K) IDAI menjelaskan, terdapat tiga fase DBD yang wajib diwaspadai.

"Pada dengue yang punya tiga fase, masing-masing fase memiliki potensial komplikasi," ungkapnya.

Ketika fase demam, anak kerap enggan minum sehingga berujung pada dehidrasi hingga kejang.

"Sedangkan fase kritis, syok perdarahan, kemudian kena organ, itu bisa terjadi," tuturnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan