Menteri Nadiem: PembaTIK & Kihajar STEM Wadah Guru dan Murid, Kemampuan TIK Meningkat
--
"Kehadiran PembaTIK dan Kihajar STEM merupakan bentuk nyata Kemendikbudristek dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuh Iwan.
Senada itu, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani, mendukung penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024. Dia menilai, untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas diperlukan sekolah yang tenaga pendidiknya reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi.
Sumber belajar yang tidak tersedia dapat dihadirkan melalui dukungan teknologi. Oleh karena itu, kegiatan PembaTIK dan Kihajar STEM juga akan meningkatkan partisipasi pendidik dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM), baik untuk pengembangan diri, mendukung kegiatan belajar mengajar, serta mencari dan berbagi inspirasi.
"PembaTIK juga memberikan gambaran kepada Dinas Pendidikan maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) mengenai inovasi pembelajaran digital yang dikembangkan para pendidik. Sehingga memunculkan ide dan program taktis dalam meningkatkan pendidikan di daerah masing-masing," jelasnya.
Selanjutnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Kepala Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Wibowo Mukti mengatakan penyelenggaraan PembaTIK dan Kihajar STEM 2024 merupakan salah satu upaya akselerasi Kemendikbudristek dalam meningkatkan kualitas pendidikan menuju sekolah yang dicita-citakan melalui pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran.
“Inisiatif Merdeka Belajar hadir untuk memudahkan sekolah dalam menerapkan siklus peningkatan layanan teknologi,” ujarnya.
Wibowo menambahkan PembaTIK merupakan program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi pendidik pada semua jenjang. Antuasime pendaftar PembaTIK selalu bertambah setiap tahunnya, pada 2023 tercatat 79.529 peserta pendaftar serta menjadi bukti bahwa besarnya keinginan pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kompetensi diri di bidang TIK.
Kihajar STEM diselenggarakan sebagai upaya menstimulasi kemampuan peserta didik dalam kreativitas, pemecahan masalah, dan berpikir kritis.
"Para peserta Kihajar STEM dari semua jenjang sekolah akan diasah untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dalam pemecahan masalah dengan aspek STEM,” pungkas Wibowo.(**)