Balai Wilayah Sumatera VII Turun Tangan Atasi Abrasi Ancam Penangkaran Penyu, 900 Karung Berisi Pasir Dipasang

Pengecekan langsung ke lokasi abrasi yang mengancam penangkaran penyu.--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Abrasi yang mengancam penangkaran penyu Alun Utara di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mulai mendapatkan penanganan sementara. Balai Wilayah Sumatera VII Bengkulu langsung turun tangan dengan memberikan penanganan sementara berupa pengisian lebih kurang 900 karung berisi pasir yang akan diletakkan di sepanjang lokasi terdampak abrasi. Hal ini guna mengantisipasi abrasi semakin meluas.

Disampaikan perwakilan Balai Wilayah Sumatera VII Bengkulu, Mujiono mengatakan, sesuai dengan instruksi pimpinan pihaknya mulai melakukan pemasangan karung berisikan pasir untuk menahan abrasi sepanjang 100 meter.

BACA JUGA:PT. BRI Beri Klarifikasi, Disnakertrans Tekankan 3 Poin Ini

‘’Penanganan sementara, kita pasang 900 karung berisi pasir sepanjang 100 meter. Sifatnya sementara untuk menahan abrasi. Kemudian untuk tindaklanjutnya akan disampaikan ke pimpinan BWS VII,’’ ujar Mujiono usai meninjau lokasi abrasi bersama dengan camat, pemerintah desa, babinsa dan bhabinkantibmas pada Senin 3 Juni 2024 lalu.

Sementara, pengelola penangkaran penyu, Zulkarnaedi mengatakan, abrasi ini sudah terjadi selama 3 tahun terakhir. Setiap tahunnya, pemerintah desa telah mengajukan untuk dilakukan penanganan.

BACA JUGA:Peluncuran Maskot Pilkada Kabupaten Bengkulu Tengah, KPU Datangkan Grup Band Repvblik

‘’BWS 7 sudah turun mengecek ke lokasi. Mudah-mudahan abrasi ini bisa segera ditangani dengan baik,’’ pungkas Zulkarnaedi.

Terpisah, Camat Pondok Kelapa, Lismawati, S.Ip menyampaikan, berdasarkan laporan dari pengelola penangkaran penyu, abrasi tersebut telah terjadi sejak satu minggu terakhir. Hal ini cukup mengkhawatirkan keberadaan penangkaran penyu.

‘’BWS 7 Bengkulu  turun langsung memberikan penanganan sementara penangkal tanah yang abrasi di sekitar penangkaran penyu,’’ pungkas Lismawati.

Terpisah, Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Dedi Wahyudi, S.Sos., S.Ik., M.H., M.Ik melalui Kapolsek Pondok Kelapa, Iptu. Manogu Simanjuntak, SH mengatakan, personel ikut melaksanakan monitor terkait penanggulangan sementara ini. Dengan menggunakan geoblok atau karung yang diisi pasir, diharapkan abrasi bisa diatasi dan tidak terdampak pada penangkaran penyu.

‘’Semoga dengan adanya penanggulangan sementara ini, kedepan bisa dibangun permanen. Mengingat abrasi ini akan semakin parah bisa menghanyutkan penangkaran penyu dan pemukiman sekitar,’’ pungkas Manogu. (cw1)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan