Waspada Gejala Baru DBD, Dikeluhkan oleh Para Penyintas Covid-19
ilustrasi--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Kini muncul gejala baru Demam Berdarah Dengue (DBD).
Bukan hanya demam, ada perubahan gejala DBD khususnya dialami oleh para penyintas Covid-19.
Dilansir dari Disway.id, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap bahwa penyintas Covid-19 yang mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan perubahan gejala.
Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh reaksi imunologi pada tubuh seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19.
Gejala Baru DBD
Berdasarkan laporan yang diterima Kemenkes, gejala DBD yang tidak biasa pada penderita DBD ditemukan di beberapa kota, salah satunya Bandung.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, perbedaan gejala DBD pasca Covid-19 ini masuk dilakukan pengkajian.
Perlu diketahui bahwa bintik merah dan mimisan usai digigit nyamuk Aedes aegypti merupakan gejala klasik yang menjadi pertanda serius DBD.
Gejala yang timbul apabila trombosit kurang dari 100.000 per mikroliter ini akan berkurang pada hari keempat dan kelima, kemudian hilang di hari keenam.
Kendati demikian, gejala ini tidak selalu muncul pada penderita DBD di era pascapandemi.
Bukan hanya itu, penderita juga mengalami demam yang tak kunjung reda hingga 10 hari setelah gigitan nyamuk.
Akibat dari hal ini, penyakit DBD sulit diidentifikasi secara kasat mata.
“Jadi orang bisa demam tiga hari kemudian tiba-tiba masuk ke dalam kondisi syok tanpa ada gejala perdarahan," ujar Nadia pada Senin, 6 Mei 2024.
Namun, alat diagnostik DBD di Indonesia berupa rapid antigen (NSI) tergolong lebih maju sehingga bisa mendeteksi DBD secara akurat, meski gejala klasik tidak muncul.