Begini Kondisi Terkini Jalan Inpres Bengkulu Tengah, BPJN Bakal Disurati
Kondisi terkini jalan inpres ujung karang-renah semanek--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Atas kritikan yang dilayangkan aktivis Gerakan Lima Kamis Bengkulu Tengah, Nasirwandi terkait temuannya atas kondisi jalan Instruksi Presiden (Inpres) atau Inpres Jalan Daerah (IJD), pihak Satker Balai Pelaksanaan Jalan Daerah (BPJN) Bengkulu mendadak sulit dihubungi wartawan untuk dimintai konfirmasinya.
Beberapa kali coba dihubungi via ponsel tidak kunjung mendapat balasan. Padahal sebelumnya Satker BPJN cukup aktif berkomunikasi dengan media.
Di sisi lain, fakta terkini kondisi jalan yang dibangun dengan dana APBN senilai Rp28.567.979.000, hasil tinjauan pada Minggu 31 Maret 2024 disampaikan Nasirwandi, aspal jalan yang retak 1 titik, nyaris amblas 1 titik, rusak di 4 titik, tertimbun tanah lantaran ketiadaan bahu jalan 3 titik dan bergelombang 1 titik.
"Dengan tidak adanya penjelasan dari balai semakin menguatkan dugaan bahwa ada yang tidak beres dalam pengerjaan jalan ini. Kami akan layangkan surat resmi paling lambatnya setelah lebaran nanti. Isinya mempertanyakan, meminta penjelasan dari balai. Bagaimana jalan yang dibangun dengan uang negara puluhan miliar kondisinya seperti itu. Kita meragukan ketahanannya. Kalau nanti tidak juga mendapatkan tanggapan kita akan surati APH untuk memeriksanya," tegas Nasirwandi.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/3254/pemkab-bengkulu-tengah-siap-tindaklanjuti-imbauan-kpk
Untuk diketahui, sesuai yang tertera pada papan proyek, pekerjaan pembangunan Peningkatan ruas jalan Ujung Karang-Renah Semanek dan pembangunan jembatan dimulai sejak 12 September 2023 dengan lama pekerjaan 111 hari.
Bertindak selaku kontraktor adalah PT. Pebana Adi Sarana dengan Konsultan Pengawas PT. Aci Pratama Konsultan KSO PT. Arista Cipta.
Setelah selesai dikerjakan jalan belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal harapan semula jalan membawa banyak manfaat, salah satunya memangkas waktu tempuh baik itu bagi masyarakat maupun para pegawai yang hendak mengarah ke komplek perkantoran.
Diperkirakan enggannya pengguna kendaraan melintasi jalan lantaran jalan belum berujung di Renah Semanek.
Untuk diketahui sekitar 900 Meter jalan menuju ke belakang kantor BPBD di komplek perkantoran memang belum diaspal hotmix, masih berupa tanah kuning yang ketika hujan berlumpur.(one)