Sempat Ngemper di Jalanan Pusat Kota, Souvenir Hasil Kerajinan Kini Hasilkan Keuntungan Puluhan Juta Rupiah
--
Kisah Inspiratif UMKM Binaan BRI
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Kisah inspiratif datang dari Riadi, pria asal Desa Pinang Jati Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) yang juga merupakan binaan BRI ini sudah berhasil mengembangkan usaha souvenir kerajinan tangan miliknya hingga menghasilkan keuntungan puluhan juta rupiah. Pencapaiannya saat ini tidaklah mudah.
Jatuh bangun dalam membangun usaha telah dirasakan oleh Riadi yang kini berdomisili di Perumahan Pondok Indah Blok C No 19 RT 27 RW 05 Jalan Raden Patah Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Diceritakan Riadi, dirinya memulai usaha perajin souvenir dari bahan kulit lantung pada tahun 1999 silam. Saat itu dirinya berusaha bangkit dari keterpurukan lantaran terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari salah satu perusahaan tempatnya bekerja.
Modal awal kala itu hanya Rp 100 ribu. Berbekal kemampuan yang diperoleh dari temannya, ia mulai mengolah kulit lantung menjadi bahan souvenir. Penjualan awal, dirinya harus ngemper di Jalan Soeprapto yang merupakan pusat Kota Bengkulu saat itu.
Perlahan tapi pasti, penjualannya membuahkan hasil meskipun sesekali dalam satu hari tidak ada pembeli. Jenis souvenir berupa gantungan kunci, kotak tisu, jam dinding dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 35.000 saat ini.
‘’Saya mulai dengan modal Rp 100 ribu. Ngemper di jalanan Soeprapto. Kadang ada yang beli, kadang tidak ada. Tapi saya tetap jualan terus konsisten,’’ ujar Riadi.
Singkat cerita, pada tahun 2001 dirinya menikah dan mendapatkan tawaran bekerja di salah satu perusahaan asuransi.
Usaha yang digelutinya ditinggalkan sementara, dengan harapan mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Namun diluar perkiraan, dirinya harus berhenti bekerja kembali lantaran pekerjaan tersebut kurang menjanjikan.
Ia kemudian memulai kembali usaha souvenir tersebut. Ditambah dengan suntikan dana dari BRI, usaha saat ini mulai berkembang. Penjualan dari dalam Kota Bengkulu, luar Provinsi Bengkulu. Omzet yang didapat mencapai puluhan juta dalam satu bulannya.
‘’Saya sempat bekerja lagi di perusahaan asuransi, tapi tidak bertahan lama. Akhirnya bersama istri, kami sepakat memulai lagi usaha souvenir. BRI mendukung kami dengan memberikan dana pinjamannya. Akhirnya usaha yang kami jalani sekarang sudah membuahkan hasil. Kami mengisi penjualan souvenir di sejumlah toko oleh-oleh. Penjualan terbanyak pada saat momentum lebaran, libur sekolah dan hari besar lainnya,’’ kata Riadi.