Perangko Lelap

--

Saya pun langsung ke masjid Al Haram seorang diri: tawaf –mengelilingi Kakbah tujuh kali.

Saya doakan si perangko. Juga anak-anak perangko. Cucu-cucu. Orang-orang terbaik. Sahabat-sahabat. Perusuh.

Lalu saya masih harus Sa'i: tujuh kali jalan kaki dari bukit Sofa ke bukit Marwa. Begitulah dulu istri Ibrahim (Abraham) bersusah payah bolak-balik mencarikan air untuk bayinyi –lalu tiba-tiba ada air Zamzam.

Pukul 00.30 Umrah selesai. Saya lihat perangko sudah tidur dengan pulasnya.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan