Hadiri KTT ASEAN-Australia, Presiden Jokowi Bawa Isu Palestina

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Presiden Joko Widodo bersama delegasi terbatas bertolak ke Melbourne, Australia, pada Senin (4/3) untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia. 

KTT yang diselenggarakan tersebut untuk merayakan 50 tahun kemitraan ASEAN dan Australia ini mengusung tema "A Partnership for the Future”. 

“Membahas bagaimana kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Australia dapat dioptimalkan ke depan guna mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur,” ujar Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sebelum keberangkatan.

Jokowi akan membawa sejumlah isu untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang, termasuk penguatan integrasi ekonomi, transisi energi, dan transformasi digital. 

BACA JUGA:BRI Tawarkan Plafon KUR Rp 45 Juta Cicilan Terendah Rp 850.000 per Bulan, Cek Persyaratannya di Sini!

BACA JUGA:Anggaran DD Rp1 Miliar, Ini Program Prioritas Desa Sri Kuncoro

“Serta pemajuan paradigma kolaborasi dan penghormatan hukum internasional secara konsisten termasuk dalam isu Palestina,” kata dia. 

Dalam KTT tersebut, para pemimpin juga akan merumuskan rencana aksi hubungan ASEAN-Australia dalam 18 tahun ke depan.

Dia menuturkan bahwa banyak rencana aksi yang akan dilakukan, antara lain kerja sama dalam bidang kendaraan listrik. 

“Banyak, jadi kerja sama di electric vehicle kita akan dorong agar kerja sama ini terjadi dan dilaksanakan secepatnya. Juga yang berkaitan dengan transformasi digital,” tuturnya.

Selain menghadiri KTT ASEAN-Australia, Jokowi juga dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara lainnya, termasuk Perdana Menteri Australia, Selandia Baru, dan Kamboja.

BACA JUGA:Inilah Buah yang Rendah Kalium dan Wajib Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal untuk Lansia 60 Tahun

BACA JUGA:IBL 2024: Efek Brandone Francis Terasa, Prawira Harum Bandung Bangkit dari Keterpurukan

Pertemuan ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang kerja sama antara Indonesia dan negara-negara tersebut dalam berbagai sektor.(mcr4/jpnn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan