Minggu, 10 Nov 2024
Network
Beranda
Terkini
Politik dan Hukum
Metropolis
Liputan 11
Bengkulu
Edukasi dan Kesehatan
Sport
Daerah
Nasional
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Food Estate
Reporter:
Admin
|
Editor:
Admin
|
Selasa , 27 Feb 2024 - 21:36
ilustrasi--
food estate oleh: dahlan iskan intensifikasi atau food estate? tergantung tujuannya. untuk jangka pendek: intensifikasi. kalau jangka panjang: food estate. untuk jangka sangat pendek –mengatasi kenaikan harga beras yang tertinggi saat ini: impor. atau bukan semua itu. yang diperlukan mungkin lebih serius dari itu: mengubah tata cara budidaya padi kita. dari perseorangan ke pertanian kelompok. pertanian padi kolektif. dikelola secara korporasi. itu tidak ada dalam debat program capres yang lalu. tapi persoalan beras kita akan terus semakin rawan. mulut kian banyak. tenaga kerja kian berkurang. sesekali jadilah petani padi: begitu sulit mendapat tenaga kerja di sawah. tenaga pengolah tanah. pun sampai tenaga panen. memang sudah banyak sapi yang dijual: dibelikan traktor. tapi si pemilik traktor jadwalnya juga penuh. akibatnya: sulit mengolah tanah tepat waktu. tergantung jadwal traktor. tenaga tanam? lebih sulit lagi. mesin tanam padi? perkembangannya sangat tidak menggembirakan. waktu 10 tahun seperti lewat begitu saja. di teknologi lain dalam waktu 10 tahun perkembangannya sudah sangat maju. di mesin tanam seperti jalan di tempat. bahkan mundur. pabrik mesin tanam yang di mlilir, dekat ponorogo, itu misalnya. bukan saja tidak berkembang. justru tutup. dua kali saya pernah ke sana. zaman itu. saya dorong ia untuk terus berkembang --lewat order dan order. lima tahun kemudian saya ke sana lagi. sebagai orang biasa. saya hanya bisa mengelus dada. mesin panen pun tidak berkembang semestinya. dari kacamata petani, harga beras rp 18.500 sekarang adalah harga bagus. belum sangat bagus. baru bisa menutupi biaya-biaya yang kian mahal. termasuk pupuk dan terutama tenaga kerja. bagi petani yang minggu ini bisa mulai panen, tentu sempat menikmati harga bagus tersebut. misalnya di beberapa tempat di sragen. sudah ada pedagang yang mau membeli gkp rp 8.000/kg. anda sudah tahu gkp: gabah kering panen. yakni gabah dari padi yang sudah tua. sudah waktunya dipanen. belum dijemur. dengan harga beli gkp setinggi itu, maka tidak mungkin harga beras bisa di bawah rp 18.000/kg. anda kan sudah hafal rumusnya: satu kuintal gkp akan menjadi 50 kg beras. saya hubungi tokoh petani di sragen kemarin sore. saya kaget: seminggu lagi sudah ada yang panen di sana. alhamdulillah. berarti akhir bulan depan sudah panen raya. tidak sampai dua bulan lagi seperti yang saya perkirakan di disway kemarin. maka harga tinggi saat ini adalah persoalan jangka sangat pendek. harga beras segera turun --satu bulan lagi. pedagang yang telanjur membeli gkp rp 8.000 akan tetap jual beras sekitar rp 18.000. sebulan ke depan. kejar laba jangka pendek. setelah itu harga beras turun. persoalan mendasar pertanian beras kita pun akan dilupakan lagi. saya tidak tahu seberapa tertarik presiden baru kita --atau wakilnya-- memulai cara baru sistem pertanian kita: sistem kelompok korporasi. baiknya memang diuji coba dulu di jawa. tiap satu kabupaten satu skk. kalau hasilnya baik langsung dikembangkan. caranya: dimulai dari pembentukan kelompok tani berdasar hamparan lahan. satu kelompok 300 hektare. di satu hamparan. lahan itu mungkin milik 600 atau 700 petani. petani tersebut menyerahkan lahan mereka ke pengurus kelompok. untuk digarap oleh pengurus kelompok. daripada dikerjakan sendiri-sendiri secara tidak efisien. petani pemilik tanah boleh bekerja di situ: dibayar oleh kelompok. maka sawah 300 hektare tersebut diolah secara modern: mekanisasi pertanian. jadwal garap, jadwal pembibitan, jadwal tanam, jarak tanam, pemupukan, perawatan; semua dilakukan secara ilmiah. disiplin tinggi. apakah petani mau menyerahkan tanah mereka? mau. berikanlah jaminan: hasil minimalnya 6 ton/hektare. kalau perlu separonya dibayar di depan. kurang dari itu menjadi tanggung jawab kelompok. kalau hasilnya bisa 10 ton/hektare, selisihnya dibagi dua dengan petani. presiden bisa melombakan proyek ini. bupati terbaik dapat piala presiden. pun kelompok taninya: diundang ke istana. dipahlawankan. inilah food estate gotong royong. hasilnya akan jauh lebih hebat dari food estate biasa. juga lebih baik dari usaha intensifikasi yang mana pun. inilah food estate sekaligus intensifikasi. two in one. tapi program seperti ini ‘'hanya’' penting. tidak '’menarik’' bagi siapa pun, termasuk anda. terutama karena anda tidak akan dapat ceperan sekecil apa pun dari sana. (*)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi RAKYAT BENTENG, RABU 28 FEBRUARI 2024
Berita Terkini
Pemakaman Almarhum Kadis LH Bengkulu Tengah Mahendra Gustian Diiringi Isak Tangis dan Lantunan Doa
Terkini
21 jam
Puluhan Karangan Bunga Hiasi Halaman Kantor Koran Rakyat Benteng Meriahkan HUT ke-10
Terkini
21 jam
Pelumas Motul Sabet Penghargaan Bergengsi di Indonesia
Nasional
21 jam
Motor Listrik Pertama Royal Enfield Flying Flea Menawarkan Teknologi Canggih
Nasional
21 jam
Ford Bakal Pamer Pikap Tangguh dan Mustang di GJAW 2024, Sudah Bisa Dipesan
Nasional
21 jam
Berita Terpopuler
5 Tips Tidur Nyenyak dan Berkualitas, Cobain Deh!
Edukasi dan Kesehatan
23 jam
Spesifikasi dan Harga Oppo A54: HP Murah Meriah dengan Segudang Fitur Menarik
Nasional
23 jam
Panggilan Kedua Tak Juga Digubris Oknum ASN Bengkulu Tengah Diduga Langgar Netralitas, Bawaslu Tempuh Langkah
Metropolis
21 jam
Puluhan Karangan Bunga Hiasi Halaman Kantor Koran Rakyat Benteng Meriahkan HUT ke-10
Terkini
21 jam
Ford Everest Titanium Next Gen Resmi Hadir di Indonesia, Bawa Fitur Keamanan Canggih
Nasional
22 jam
Berita Pilihan
5 Rekomendasi Makanan yang Dapat Membantu Kesehatan Prostat Pada Pria, Apa Sajakah?
Edukasi dan Kesehatan
2 hari
Deretan 5 HP dengan Performa GPU Terbaik, Ini Daftarnya
Nasional
2 hari
4 Jenis Pisang yang Baik untuk Kesehatan, Salah Satunya Pisang Raja
Edukasi dan Kesehatan
5 hari
Ini Tips Mencuci Jok Mobil Agar Tampak Lebih Bersih, Yuk Simak!
Nasional
1 minggu
Menjaga Kesehatan Mental dengan Konsumsi Buah-Buahan, Ini Rekomendasinya
Edukasi dan Kesehatan
2 minggu