Anggaran Sirekap KPU Bakal Diaudit BPK

--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan anggaran Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) akan dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan keuangan dan diaudit oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI.

Hasyim mengatakan Sirekap dibiayai menggunakan (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk penyelenggaraan pemilu. 

"Nanti akan dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan keuangan dan diaudit badan pemeriksa keuangan," ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (23/2).

Hasyim menegaskan pertanggungjawaban itu tidak hanya pada anggaran 2023 saja, tetapi juga pada 2024. 

Mulai pengembangan Sirekap sampai pelaksanaan penggunaan atas sistem yang disebut KPU sebagai alat bantu penghitungan suara itu. 

Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Tengah, Semarang (2014-2018) itu menerangkan bahwa dalam segala prosesnya, salah satu tujuan Sirekap adalah sebagai fungsi transparansi dan bentuk pertanggungjawaban KPU supaya publik dapat mengakses data terkait Pemilu 2024. 

Untuk transparansi data, KPU secara bertahap melakukan koreksi atas hasil hitung konversi. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2449/pdip-unggul-sementara-di-real-count-kpu-terima-kasih-rakyat-indonesia

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/2448/real-count-kpu-daftar-nama-27-artis-caleg-berpeluang-jadi-anggota-dpr-ri-12-mengejutkan

Sebab, terdapat beberapa kesalahan baca angka numerik ketika formulir C. Hasil dipindai dan diunggah ke dalam Sirekap.

"Untuk penayangan hasil hitung konversi dari foto ke angka, secara bertahap kami koreksi. Sehingga penayangannya secara bertahap selalu dilakukan koreksi antara hasil penghitungan dengan foto form c hasil plano tps (tempat pemungutan suara)," tuturnya. 

Sebelumnya, Kamis (22/2), Peneliti Indonesia Coruption Watch (ICW) Egi Primayogha meminta transparansi KPU RI mengenai Sirekap.

Adapun transparansi itu berkaitan dengan dokumen pengadaan, dokumen anggaran, dan juga daftar kerusakan yang pernah terjadi di Sirekap. 

Oleh karena itu, ICW mendatangi dan menyurati KPU RI untuk meminta data.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan