5 Petaka Ini Bakal Kamu Alami Jika Berani Makan Uang Haram

ilustrasi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Begini ciri-ciri orang yang makan uang haram, jangan sampai 5 petaka ini terjadi. Uang haram dalam Al-Quran dan hadits mempunyai istilah tersendiri. Akan tetapi, secara penggunaannya, uang haram tersebut secara garis besar memiliki persinggungan sama yaitu, uang yang dihasilkan dengan cara yang tak halal dan dari sumber yang tak halal pula.

Dilansir dari rbtv.disway.id, dalam kitab Zad al-Ma'ad, Ibn al-Qayyim al-Jauzi, menukil suatu riwayat tentang uang haram.

Diceritakan, Abdullah ibn Rawahah diutus oleh Nabi untuk memungut zakat di lingkungan penduduk (Yahudi) Khaibar. Mereka bermaksud menyuap Abdullah. 

Terang saja Abdullah marah dan menolaknya, seraya berkata, ''Apakah kalian mau memberi makan saya uang haram? Janganlah kecintaanku kepada Rasul dan kebencianku kepada kalian membuatku berlaku tidak adil,'' sambungnya lagi. Mereka mengangguk dan berkata, ''Sikap adil adalah kekuatan yang membuat langit dan bumi tetap tegak.''

Dalam riwayat di atas, uang haram itu dinamai al-suht, dari kata sahata, yashut yang berarti al-haram atau sesuatu yang tak ada kebaikan di dalamnya (al-ladzi la yubarak fih). Kata al-suht, menurut pakar bahasa al-Farra' bermakna 'lapar' atau 'kelaparan' (syiddat al-ju'). 

BACA JUGA:Kolaborasi dengan Dinas Perpusip, Pengunjung Kini Bisa Baca Buku Digital di Kejari Bengkulu Tengah

BACA JUGA:Soal Kasus Perundungan, Binus School Serpong Sampaikan 4 Fakta Penting

Lantas, seperti apa ciri-ciri orang yang memakan uang haram?

Sejauh ini tidak ada deskripsi secara jelas mengenai seperti apa ciri-ciri orang yang memakan uang haram.

Namun, adapun beberapa petaka yang akan didapatkan dari orang yang memakan uang haram. Apa itu? Jika kamu ingin tahu, simak artikel ini.

Allah SWT tidak melarang hambanya untuk mencari harta di dunia. Ini karena Allah mengetahui bahwa harta atau uang adalah salah satu hal yang dapat membuat manusia merasa bahagia, terlebih lagi harta juga merupakan hal yang bisa untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Sebagaimana yang difirmankan dalam surat Al-Imran ayat 14, yang artinya:

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (Qs. Al-Imran: 14).

Akan tetapi, Allah akan menurunkan hukuman yang perih jika manusia menggunakan cara-cara yang haram dalam mengumpulkan harta.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan