Pakai 'Sayyidina' atau Tidak? Begini Penjelasan Cara Membaca Shalawat yang Tepat Menurut Ustaz Abdul Somad

RELIGI RBt - Bagaimana hukum mengucapkan 'Sayyidina' dalam shalawat? simak penjelasan lengkapnya tentang cara membaca shalawat yang tepat menurut Ustaz Abdul Somad dalam artikel ini. Salah satu ibadah mulia yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Dilansir dari radarpekalongan.disway.id, bahkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56 juga disebutkan bahwa Allah dan para Malaikat juga membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal itu menunjukkan betapa cintanya Allah SWT kepada makhluk yang paling mulia yakni Rasulullah SAW.

Namun dalam cara pembacaan shalawat ada beberapa yang memiliki perbedaan pendapat.

Ada yang mengatakan bahwa redaksi shalawat cukup dengan kata 'Muhammad' saja, ada pula yang menganjurkan agar kata 'Muhammad'juga didahului dengan kata Sayyidina atau 'Nabiyyina'. Dalam video Youtube yang diunggah @Mat_Asrar, terdapat penjelasan cara membaca shalawat yang tepat menurut Ustaz Abdul Somad.

Pakar ilmu hadist dan fikih ini mengatakan bahwa dalam madzhab syafi'i yang dianut mayoritas umat muslim Indonesia dianjurkan untuk menambahkan kata 'Sayyidina' atau 'Nabiyyina' dalam shalawat sebelum kata 'Muhammad'.

BACA JUGA:APBDes Paku Haji Rampung, Ini Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2024

BACA JUGA: Quartararo dan Rins Sepakat Motor Balap Yamaha Makin Kompetitif

Beliau menegaskan jika hal tersebut untuk menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dalah pemimpin kita.

"Adab, sopan santun, tata krama di atas ilmu. Tak ada gunanya orang banyak ilmu tapi tidak beradab" sambung Ustaz Abdul Somad.

Dan menyebut 'Sayyidina' dalam shalawat kata Ustaz Abdul Somad adalah adab kita kepada Rasulullah SAW.

Ulama lulusan Al-Azhar ini menegaskan bahwa menambahkan kata 'Sayyidina' dalam shalawat ini juga ada dalilnya.

Dalam salah satu hadist Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa beliau adalah pemimpin umat manusia.

Ana Sayyidu waladi Adam

Artinya : Aku adalah pemimpin anak Adam (umat manusia).