Ini Tips dr Aisah Dahlan Hadapi Anak di Usia Remaja
ilustrasi--
2. Coba Mengerti Keresahan Anak
Saat beranjak dewasa, biasanya anak perempuan akan mulai lebih detail dalam memperhatikan penampilan. Apa yang terlihat dari penampilannya menjadi salah satu alasan rasa percaya dirinya muncul.
Maka saat ada satu jerawat saja yang muncul, bisa jadi ini akan sangat mengganggu bahkan menghilangkan rasa kepercayaan dirinya.
BACA JUGA:Soleh Udin Al Ayubi: BUMN Sudah Jauh Lebih Baik, Jangan Dianggap Remeh
BACA JUGA:4 Bahan yang Bisa Bantu Menghilangkan Noda Kuning di Bagian Ketiak Pakaian
Dari sikap anak yang jadi murung, bahkan malu ketemu orang. Maka jangan sepelekan alasan anak dengan menganggap masalahnya adalah masalah yang ringan.
Seperti, mengatakan "paling cuma jerawat, besok juga hilang."
Dalam hal ini, dr Aisah Dahlan juga menjelaskan untuk tidak dulu memberi banyak nasehat karena itu justru akan memperburuk suasana hati anak.
Dengan bersikap seperti ini, anak akan merasa orang tua mengerti apa yang dirasaknnya. Sehingga anak akan lebih berani dan tidak ragu untuk menjadikan anak sebagai tempayt curhat utamanya.
3. Cari Waktu yang Pas untuk Ngobrol
Pada perempuan keterbukaan dalam menerima nasehat juga bergantung pada fase menstruasinya. Saat haid, perempuan akan merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya. Belum lagi tensi darah sedang dalam keadaan naik, sehingga apa pun nasehat yang masuk bisa diterima dan dianggap secara negatif.
"Berusaha mengerti dulu kondisi anak dengan menjadi pendengar, membiarkannya istirahat dulu atau lainnya."
Saat sudah masuk masa subur, moodnya juga terlihat baik maka berati inilah moment yang pas untuk anak diajak ngobrol dan diberi nasehat. Karena di fase ini anak akan lebih mudah terbuka dan bercerita.
BACA JUGA:Timses Makin Gencar, Money Politic di Bengkulu Tengah Makin Liar
BACA JUGA:Kembangkan Potensi Daerah, Pemkab Bengkulu Tengah Jalin Kerjasama dengan Pemprov Jabar