Ragam Manfaat Minyak Kasturi, Parfum Favorit Rasulullah yang Jadi Wewangian Terbaik Disebutkan dalam Al Quran
ilustrasi--
BACA JUGA:Gebyar HUT ke-32 SMAN 3 Bengkulu Tengah Dimulai Hari Ini, Ini Dia Rangkaian Kegiatannya
Akan tetapi, populartitas minyak kasturi membuat musk deer banyak diburu sehingga menimbulkan menurunnya populasi hingga mendekati kepunahan.
Hal inilah yang menyebabkan minyak kasturi semakin langka serta memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Bintil kelenjar rusa jantan yang mengandung minyak kasturi biasanya terdapat diantara perut dan genital seperti leher, kepala serta badan pada bagian atas.
Kelenjar rusa atau kijang yang telah disekresi diambil zat aktifnya, baru bisa dinamakan minyak musk (kasturi).
Kelenjar tersebut mengandung senyawa aromatik alami bernama musk ambrette, musk xylene, dan musk ketone yang dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama.
Tidak hanya sedikitnya populasi rusa yang memiliki bintil kelenjar kasturi, tetapi proses ekstrak yang dilakukan pun cukup rumit sehingga membuat harganya mahal.
Untuk minyak kasturi yang berasal dari sumber nabati, minyak kasturi diambil dari kulit pohon kasturi.
Umumnya, minyak kasturi nabati ini diolah hingga berbentuk ekstrak, untuk kemudian diaplikasikan pada produk-produk wewangian maupun kecantikan.
Seiring berkembangnya teknologi, minyak kasturi juga bisa didapatkan dengan rekayasa sintetik di laboratorium.
BACA JUGA:Survei IDM: Elektabilitas Prabowo-Gibran Sudah Tembus 57,1 Persen
Rekayasa sintetik ini dengan menggunakan beberapa jenis tanaman seperti Angelica archangelica, Olearia argophylla, dan Mimulus moschatus.
Minyak kasturi ini disebutkan dalam Al-Quran tepatnya pada QS. Al-Muthaffifin ayat ke 22 hingga 26 yang artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan. Mereka (duduk) di atas dipan-dipan, melepas pandangan. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel). Laknya (segelnya) dari kasturi, dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba”