Kementan Ajak Insan Pertanian jadi Petarung Demi Wujudkan Swasembada Pangan
--
NASIONAL RBt - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong para petani di berbagai daerah segera mempercepat masa tanam. Amran mengatakan hal itu saat berkunjung ke Kabupaten Bone.
"Saya bahagia bisa hadir di Kabupaten Bone ini, bertemu dengan para penyuluh, petani, petani millenial, distributor dan agen pupuk, petani milenial, Babinsa dan Babinkamtibmas yang menjadi pahlawan dan garda terdepan swasembada pangan,” ujar Amran.
Menteri berusia 55 tahun itu menyampaikan hal tersebut pada ‘Pembinaan Penyuluh dan Petani Provinsi Sulawesi Selatan Wilayah Kabupaten Bone, Soppeng, dan Sinjai’, di Lapangan Mappesangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Senin (15/1).
Amran lalu menyampaikan harapannya agar Indonesia bisa kembali mencapai swasembada pangan, terutama padi dan jagung dalam beberapa waktu ke depan.
Untuk dapat meningkatkan produksi padi dan jagung, Kementan pun siap menjalankan sejumlah langkah konkret.
“Pertama-tama, fokus pada peningkatan akses petani terhadap teknologi pertanian modern. Dengan memperkenalkan inovasi-inovasi terbaru sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses pertanian dan mendukung petani untuk menghadapi tantangan yang timbul,” tutur Amran.
Langkah kedua Kementan, yakni memastikan infrastruktur pertanian tersedia dengan baik, termasuk irigasi, jaringan jalan yang mendukung distribusi hasil pertanian, serta ketersediaan benih, bibit, dan pupuk.
“Presiden Jokowi sudah menyetujui penambahan anggaran Rp 14 triliun dan beliau meminta saya untuk memastikan pupuk itu sampai ke tangan petani,” ujar Amran.
Langkah konkret lainnya ialah mendukung peran dan fungsi penyuluh pertanian.
Penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi terkini dan teknologi pertanian kepada petani sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Bone, Soppeng dan Sinjai.
Amran pun mengajak semua pihak, termasuk Babinsa dan Babinkamtipmas, untuk terlibat aktif dalam mendukung keberhasilan program ini.
"Saat ini kondisi dunia sedang menghadapi krisis pangan, sudah ada beberapa negara yang kelaparan dan beberapa negara menyetop ekspor karena perubahan cuaca, untuk itu mau tidak mau, harus swasembada dan berdiri di kaki sendiri. Jadilah jiwa-jiwa petarung," kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menambahkan sekitar 22.000 insan pertanian yang terdiri dari penyuluh pertanian, petani baik petani millenial, distributor dan agen pupuk, Babinsa dan Babinkamtibmas hingga aparatur desa hadir di Bone sebagai wujud dukungan nyata terhadap pembangunan pertanian.
"Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa," ujar Dedi.