Hati-Hati! Daging Kurban Memang Lezat, Jika Berlebihan Bikin Ginjal Kerja Keras!
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Ingat, jangan makan daging kurban berlebihan!
Seperti diketahui, di momen Iduladha, sapi dan kambing tiba-tiba jadi stok utama di dapur.
Sayangnya, di balik kelezatan gulai, sate, dan rendang yang menggoda, ada risiko kesehatan yang mengintai jika dikonsumsi berlebihan.
Dilansir dari disway.id yang mengutip dari laman resmi Kemenkes RI, dalam 100 gram daging kambing dan sapi terkandung 0 gram karbohidrat, 18 gram lemak, 24,9 gram protein, dan 268,9 kalori.
Kandungan ini memang padat nutrisi, terutama untuk membentuk jaringan tubuh, otot, hingga sumber tenaga.
Namun, dr. Tan Sot Yen, seorang ahli nutrisi, memperingatkan agar tidak terlena.
"Semua yang berlebihan itu tidak baik. Bahkan tanpa makan daging pun, stok lemak di tubuh kita sudah banyak," ujarnya.
Ia menegaskan, jika protein dikonsumsi berlebihan, ginjal harus bekerja lebih keras untuk memprosesnya. "Kasihan ginjalnya," katanya, sambil tertawa kecil.
Daging kurban, apalagi jika dimasak dengan cara digoreng atau dibakar, bisa menambah kadar lemak dan bahkan menghasilkan zat karsinogenik.
Lemak dari gajih hewan pun termasuk paling tinggi kalorinya dan sangat lambat dicerna tubuh.
"Lebih baik pilih bagian daging yang rendah lemak, seperti sengkel. Hindari bagian perut dan jeroan, apalagi jika punya masalah kolesterol atau tekanan darah," lanjut dr. Tan.
Selain itu, masyarakat disarankan menyimpan daging dengan bijak.
"Cuci bersih, bagi dalam kantung plastik kecil, simpan di freezer. Jangan langsung masak semua," imbuhnya.
Bila masak pakai santan, dr. Tan mengingatkan: “Usahakan langsung habis. Jangan dihangatkan apalagi dimasak ulang, karena santan yang sudah dipanaskan ulang jadi tidak sehat.”