Menteri Sulaiman Gulirkan Ide Transmigran Garap Sektor Kelautan demi Kedaulatan Pangan
--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menggulirkan idenya tentang pelibatan transmigran dalam menggarap sektor maritim. Menurutnya, untuk mencapai kedaulatan pangan tidak hanya melalui upaya di daratan, tetapi juga ikhtiar dari lautan.
Sulaiman menyatakan hal itu saat menyampaikan sambutan pada Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025 di Ballroom Nusantara, NT Tower, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Menteri berlatar belakang tentara dan penulis itu mengaku telah menyampaikan idenya tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sampaikan kepada Bapak Presiden untuk pembangunan yang berkelanjutan, sekarang ini luas wilayah lautan kita dua per tiga. Lebih baik wilayah transmigrasi diperbesar ke sektor maritim," ujarnya.
Menteri Sulaiman menambahkan, pemanfaatan wilayah laut nasional masih belum maksimal meski Indonesia dikenal sebagai negara maritim.
Dengan inovasi dan teknologi, katanya, upaya memenuhi kebutuhan pangan nasional tidak selalu dari daratan, tetapi juga bisa dikembangkan di lautan. Lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1999 itu memerinci saat ini Kementerian Transmigrasi memiliki lahan seluas 3,1 juta hektare dengan status hak pengelolaan lahan (HPL). Dari jumlah itu, masih tersisa lahan seluas 525.999 hektare yang belum dimanfaatkan.
Namun, pengembangan lahan transmigrasi juga terkendala investasi dan teknologi. Sulaiman menjelaskan para transmigran menghadapi persoalan modal, peralatan, dan kepastian tentang pihak yang akan menyerap atau membeli (offtaker) panenan meraka.
Oleh karena itu, Sulaiman mengharapkan para investor bisa menggandeng transmigran untuk mengembangkan ekonomi melalui pendekatan korporasi masyarakat berbasis lahan komunal.
“Investor diharapkan dapat menyiapkan modal, teknologi, sekaligus menjadi offtaker. Dengan begitu, pembangunan kawasan transmigrasi bisa berjalan lebih optimal dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Pada sesi diskusi Nature 2025, dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) Mohammad Nur Rianto Al Arif menyatakan Indonesia harus terus berinovasi demi mencapai kedaulatan pangan.
Asisten Utusan Khusus Bidang Pangan Presiden itu menegaskan ketersediaan pangan merupakan hal penting bagi sebuah negara.
“Ibaratnya, ketika kita mau menguasai suatu negara, kuasailah pangannya,” kata mahaguru Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta itu.
Adapun Presiden Direktur NTV Don Bosco Selamun mengatakan pangan merupakan isu mendasar yang berdampak langsung terhadap stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.
“Kalau rakyat lapar, negara bisa jatuh,” katanya.