Kejari Bengkulu Tengah Dukung Optimalisasi APBDes Melalui Program Digitalisasi BRI

--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu Tengah bekerjasama dengan BRI Cabang Bengkulu melaksanakan sosialisasi program kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada Kamis 27 Februari 2025 di Balai Desa Taba Mutung.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kajari Bengkulu Tengah, Dr. Firman Halawa, SH, MH, Dinas PMD Bidang PEM Bengkulu Tengah, Pengurus APDESI Bengkulu Tengah, Tim Ahli Kabupaten Bengkulu Tengah, serta perwakilan Kepala Desa dan BUMDesa yang telah terdaftar dalam e-catalog.
BACA JUGA:Ground Breaking Pembangunan RSUD Bengkulu Tengah Ditunda, Wamenkes Dijadwalkan Ulang Hadir Besok
Dalam kesempatan itu, Kajari mengungkapkan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Desa dan BUMDes dalam meningkatkan pembangunan desa serta pemberdayaan BUMDesa secara optimal. Ia menekankan pentingnya pendampingan dalam pengelolaan keuangan desa dan BUMDes, terutama dalam mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) melalui digitalisasi dan teknologi informasi.
“Keberadaan Kejaksaan Negeri Bengkulu Tengah di sini adalah untuk mendampingi setiap kegiatan yang melibatkan pengelolaan keuangan desa dan BUMDes, agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Dr. Firman.
BACA JUGA:Dinas PMD Bengkulu Tengah Soroti Desa yang Belum Maksimalkan Website
Disisi lain, BRI Cabang Bengkulu juga turut menyampaikan berbagai program unggulannya yang dirancang untuk mendukung pembangunan desa. Riki Andria dan Novian Darma, selaku Manager Bisnis Mikro BRI Cabang Bengkulu, menjelaskan program Desa BRILian yang bertujuan untuk membangkitkan ketahanan dan kemandirian ekonomi desa. Program ini berfokus pada inkubasi desa dengan menciptakan role model dalam pengembangan desa, melalui kepemimpinan yang unggul dan kolaborasi yang efektif untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).
‘’Program Desa BRILian sangat memperhatikan pemberdayaan warga desa karena kami menyadari pembangunan di wilayah perdesaan masih memiliki tantangan. Desa BRILian fokus pada empat aspek utama diantaranya penguatan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi lokal, penerapan digitalisasi desa, keberlanjutan pembangunan, dan inovasi untuk menciptakan solusi baru di desa,’’ jelas Riki Andria.
BACA JUGA:Acara Buka Puasa Bersama Bupati Wujud Silaturahmi dan Terima Kasih kepada Masyarakat
Selain program Desa BRILian, BRI juga memperkenalkan program BRILink yang memungkinkan BUMDes membuka unit usaha untuk melayani transaksi keuangan masyarakat. BRILink memungkinkan masyarakat untuk melakukan tarik tunai tanpa kartu, transfer antarbank, serta membayar pajak kendaraan dan tagihan lainnya. BUMDes yang telah memiliki sertifikat badan hukum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2021 dapat membuka unit usaha BRILink dengan membuka rekening bank BRI dan mengumpulkan dokumen yang diperlukan.
‘’Melalui berbagai program ini, BRI berharap dapat membantu desa-desa di Bengkulu Tengah untuk lebih berkembang dan memberdayakan perekonomian lokal, serta memberikan akses kemudahan transaksi bagi masyarakat desa.
Acara ini diharapkan dapat mempererat kerjasama antara pemerintah desa, BUMDes dan sektor perbankan untuk menciptakan pembangunan desa yang berkelanjutan dan berbasis teknologi,’’ demikian Riki.(iza)