Wabah Penyebaran Penyakit Ngorok Serang Ternak di Bengkulu Tengah Semakin Meluas

Helmi Yuliandri, S.P, M.T., Plt Kepala Distan Bengkulu Tengah--
RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Penyebaran penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) semakin meluas. Hal ini menyebabkan kematian sejumlah ternak dan menambah kekhawatiran di kalangan peternak.
Plt. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri, S.P., M.T., membenarkan bahwa kasus ini tengah ditangani dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim kesehatan hewan untuk turun ke lokasi-lokasi yang terinfeksi penyakit tersebut.
BACA JUGA:Ini Dia Jadwal Safari Ramadan 1446 Hijriah Pemkab Bengkulu Tengah
"Ya, kami sudah menurunkan tim untuk memantau dan menangani situasi ini. Namun, kami mengalami kendala dalam hal obat-obatan dan tenaga bantuan dari pusat, karena kemarin fokus utama adalah penanganan wabah PMK. Untuk sementara, kami melakukan tindakan preventif dengan menyemprotkan desinfektan dan pemberian vitamin, meski jumlahnya terbatas," ungkap Helmi.
Helmi menjelaskan bahwa sebagian besar ternak yang mati berasal dari yang dilepas bebas tanpa pengawasan. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar ternak, terutama kerbau, dikandangkan sementara waktu untuk memudahkan pengontrolan dan penanganan lebih lanjut. Selain itu, ia juga mengimbau peternak untuk tidak membeli atau memasukkan ternak dari wilayah yang terjangkit, seperti Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Kejari Bengkulu Tengah Komitmen Bangun Ekonomi Lokal: Libatkan BUMDes Dalam Acara Doa Bersama
"Kami telah mengirim surat kepada Dinas Peternakan Provinsi dan pusat untuk meminta bantuan obat-obatan. Untuk sementara, kami mohon agar ternak dikandangkan dan tidak dibiarkan lepas liaran, karena penularan antarternak sangat mungkin terjadi. Tim medis dan paramedis kami bekerja keras siang dan malam untuk menangani wabah ini," demikian Helmi.(imo)