Nasib Honorer di Bengkulu Tengah: Dilema antara Pengabdian dan Ketidakjelasan Gaji, Nasirwandi Ingatkan

Nasirwandi--

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Waktu terus berjalan, saat ini sudah memasuki penghujung bulan Februari 2025. Yang artinya sebentar lagi genap 3 bulan terhitung Januari 2025 para tenaga honorer yang mengabdikan diri di OPD lingkungan Pemkab Bengkulu Tengah belum mencicipi gaji. 

Di sisi lain berdasarkan keterangan salah seorang honorer yang meminta tidak disebutkan identitas dan OPD tempatnya bekerja, ia dan honorer lain diminta untuk tetap terus bekerja meski gajinya belum jelas. Jika sampai melanggar disiplin maka akan dilaporkan atasan ke BKPSDM dengan ancaman tidak dapat mengikuti seleksi penerimaan PPPK tahap 2. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/11420/hilal-pencairan-tpp-asn-bengkulu-tengah-tak-kunjung-terlihat-ada-yang-sejak-oktober-2024

"Sudah 2 bulan ini tidak ada gaji, tetapi kata pimpinan disuruh masuk kantor terus. Beberapa teman saya ada yang tidak masuk diancam bakal dilapor ke BKPSDM tidak bisa ikut tes PPPK tahap 2. Jadi kami mau tidak mau masuk terus, dilema memang sudahlah tidak digaji tapi harus tetap kerja," jelasnya.

"Maksud kami kalau memang ada gaji ya tolong sebutkan berapa. Pun kalau memang ada anggarannya. Atau minta untuk secara sukarela datang, tidak apa-apa yang penting jelas. Jangan gaji dibilang ada tetapi sampai saat ini tidak diberikan," lanjutnya. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/11401/oknum-perangkat-desa-di-bengkulu-tengah-diduga-gadai-mobil-sewaan-pemilik-lapor-polisi

Honorer lain lebih mencurahkan keluhan dimana selama ini ia mengandalkan gajinya yang tidak seberapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia pun menyangsikan sanggup bertahan dengan kondisi sekarang. 

"Entah bagaimana nasib kami, sudah bekerja sepenuh hati tetapi tidak jelas ada gaji atau tidak. Kalau memang tidak juga ada kejelasan gaji mungkin saya akan berhenti saja. Karena kebutuhan sehari-hari saya mengandalkan dari gaji," ujarnya. 

Menanggapi permasalahan yang dihadapi para tenaga honorer, aktivis Gerakan Lima Kamis, Nasirwandi mengharapkan adanya kebijakan dari Pemkab. Dalam hal ini dari Bupati Rachmat Riyanto, Wabup Tarmizi dan Pj Sekda Hendri Donal. Pasalnya dengan honorer terus bekerja saban hari mereka membutuhkan biaya, baik biaya transportasi hingga makan. Belum lagi bagi yang sudah berkeluarga mereka dituntut memenuhi kebutuhan keluarga mereka. 

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/11399/usulan-pinjam-pakai-mobil-belum-ada-titik-terang-ketua-bawaslu-bengkulu-tengah-naik-motor-bebek-hadiri-acara

"Dalam Islam dilarang menunda pembayaran upah yang sama halnya dengan menahan hak orang lain termasuk bentuk kezaliman. Rasulullah SAW telah memperingatkan kepada seluruh umatnya untuk segera memberikan upah kerja sebelum keringatnya mengering, ada hadisnya itu. Tolong dipikirkan kembali nasib para honorer, saya yakin banyak di antara mereka yang masih memiliki hubungan keluarga atau kerabat dengan petinggi di kabupaten ini. Apakah sampai hati melihat mereka menderita tidak makan karena tidak digaji," kritik Nasirwandi.(one)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan