RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Di Desa Sukarami dan Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung, salah satu profesi yang masih banyak dijalani masyarakat adalah mencari batu bara sungai. Pekerjaan ini sudah menjadi mata pencaharian utama bagi banyak warga setempat. Uniknya, para pencari batu bara karungan ini justru merasakan peningkatan penghasilan saat musim hujan.
Ketika air sungai meluap dan arus menjadi lebih deras, batu bara yang ada di dasar sungai ikut terbawa dan lebih banyak yang bisa ditemukan. Hal ini menyebabkan omzet mereka meningkat dibandingkan musim kemarau.
Seperti disampaikan Sai, salah satu warga Desa Sukarami. Musim hujan memberikan keuntungan yang jauh lebih besar baginya.
"Biasanya saya hanya mendapatkan 6 hingga 8 karung batu bara dalam sehari. Namun, saat musim hujan, jumlah itu bisa meningkat lebih dari dua kali lipat, bahkan mencapai 12 karung dalam sehari," jelas Sai.
Sementara itu, Kades Tanjung Raman, Anggi Sembara yang juga merupakan pemangku wilayah yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai pencari batu bara karungan, menyatakan bahwa harga batu bara saat ini sedang meningkat. Jika sebelumnya satu karung batu bara dihargai sekitar Rp12.000, kini harga tersebut telah mencapai Rp15.000 per karung.
BACA JUGA :
Dengan kondisi cuacahttps://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/9562/wow-harga-sewa-vila-di-wisata-kampoeng-durian-meningkat-tajam-capai-rp12-juta-saat-malam-puncak-nataru yang mendukung, serta harga yang meningkat, para pencari batu bara karungan di Desa Sukarami dan Tanjung Raman kini semakin optimis menjalani profesi mereka, berharap dapat meraih hasil yang lebih baik, terutama di musim hujan ini.
"Harga batu bara karungan meningkat menjelang pergantian tahun, yang tentu saja memberikan semangat lebih bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semoga harga ini bisa stabil dan tetap menguntungkan bagi masyarakat," pungkas Anggi.(one)