Sosok Wanita Tangguh dan Hebat di Samping Rachmat Riyanto (Selesai)
TIDAK hanya sukses dalam kehidupan rumah tangga bersama Rachmat Riyanto, dr. Susilo Damarini atau yang lebih akrab dipanggil Rini juga memiliki mimpi besar untuk kemajuan Kabupaten Bengkulu Tengah. Salah satunya di bidang kesehatan hingga dunia pendidikan. Ini tak lepas dari basic ilmu yang dimiliki Rini dosen di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Seperti apa gagasan dan komitmen Rini untuk Kabupaten Bengkulu Tengah? Simak hasil wawancara Rakyat Benteng berikut.
TRI HARDIANTI, Bengkulu
BERBEKAL hasil studi yang telah Rini lakukan, serta banyaknya pengalaman yang telah dilalui khususnya dibidang kesehatan, Rini memiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Salah satunya fokus pada penanganan stunting, serta anemia.
‘’Kesehatan menjadi fokus utama, karena saya selama ini berkecimpung di dunia kesehatan (Akademik). Perhatian khusus diberikan mulai dari lansia, ibu hamil dan balita,’’ terang Rini.
‘’Tumbuh kembang anak mulai dari balita harus diperhatikan. Karena status stunting di Kabupaten Bengkulu tengah masih tinggi dan harus dituntaskan. Ini harus dicegah, bisa dimulai dari melihat usia pasangan yang akan menikah, karena harus cukup umur dan tidak boleh anemia,’’ lanjutnya.
Selain stunting, Rini menuturkan deteksi anemia khususnya di usia remaja juga menjadi fokus.
‘’Kami juga harus memperhatikan anemia pada remaja, serta mendeteksi anemia. Upaya ini butuh orang banyak, tentu bukan hanya saya atau beberapa pihak, tapi melibatkan masyarakat, dinas bahkan bidan,’’ jelasnya.
Rini juga akan berupaya mengajak semua elemen untuk mencegah stunting dan anemia, karena baginya itu bukan tugas individu.
Lantas, bagaimana Rini akan menempatkan diri di tengah kesibukannya?
Sebagai seorang dosen yang mendedikasikan waktu, tenaga serta ilmunya untuk dunia pendidikan, hingga selaku seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya, Rini menegaskan akan selalu mengutamakan pengabdian kepada masyarakat dan keluarga.
‘’Pengabdian tetap diutamakan. Juga harus pintar membagi waktu antara pekerjaan sebagai dosen, istri dan sebagai orang tua. Tentu saya juga mendukung setiap tujuan dari suami, dan harus disukseskan,’’ tegasnya.(**)