Penyebab Penyandang Mata Juling Rentan Alami Tekanan Mental hingga Penurunan Kualitas Hidup

Rabu 20 Nov 2024 - 21:09 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Penyandang mata juling rentan mengalami tekanan mental yang berujung pada penurunan kualitas hidup.

Dilansir dari disway.id, penyandang strabismus atau mata juling 10 persen lebih tinggi berpotensi mengalami gangguan mental.

Beberapa gangguan psikologis yang lebih mengkhawatirkan seperti depresi, ansietas, fobia sosial, keinginan bunuh diri, hingga skizofrenia.

Hal ini berkaitan dengan stigma di masyarakat yang memiliki pandangan miring terhadap orang dengan mata juling.

“Masyarakat masih melihat penyandang strabismus sebagai kelompok yang ‘berbeda’ lantaran posisi bola mata yang tidak sejajar," ungkap Ketua Servis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics dr. Gusti G. Suardana, SpM(K), dikutip 19 November 2024.

Akibat stigma yang keliru tersebut, lanjutnya, mereka sangat riskan mendapatkan tekanan sosial, mulai dari prasangka, kesalahpahaman, sampai perlakuan negatif.

"Efek mata juling tidak berhenti pada terganggunya penglihatan. Kualitas hidup mereka pun menurun sebab kepercayaan diri yang terusik dan interaksi sosial yang terbatas,” tuturnya.

Mata juling sendiri terjadi akibat terganggu atau lemahnya kontrol otak terhadap otot mata.

Sehingga, bola mata tidak berada pada posisi yang sejajar satu sama lain (neuromuscular weakness).

Biasanya, penyandang mata juling merasakan pandangan kabur, penglihatan ganda, sakit kepala, dan kelelahan saat belajar atau bekerja.

Sementara pada anak, mata juling berisiko pada perkembangan fungsi penglihatan.

Jika hal ini tidak ditangani dengan tepat, anak dengan mata juling berisiko mengalami mata malas (ambliopia).

Selain itu juga gangguan perkembangan binokularitas atau gangguan pada pembentukan kemampuan penglihatan tiga dimensi/binokular. 

Untuk diketahui, setidaknya terdapat 148 juta orang di seluruh dunia yang mengalami mata juling. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait