Merantau Seorang Diri ke Bengkulu, Jatuh Hati dengan Ketua Karang Taruna di Curup

Selasa 19 Nov 2024 - 23:20 WIB
Reporter : Tri Hardianti
Editor : Leonardo Ferdian

 

Sosok Wanita Tangguh dan Hebat di Samping Rachmat Riyanto

 

Kesuksesan karir seorang lelaki, atau seorang pemimpin tak lepas dari ketangguhan dan juga kehebatan wanita di sampingnya yang selalu setia memberikan dukungan lahir dan batin bagi kesuksesan suami. Di usia yang ke-60, dr. Susilo Damarini atau yang lebih akrab dipanggil Rini, telah menjalani kehidupan yang penuh dedikasi dan pengabdian. Sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Rini mengemban tanggung jawab besar dalam membentuk tenaga kesehatan yang berkualitas. Seperti apa kisah singkat awal mula hubungan Rini dengan Rachmat, Simak hasil wawancara Harian Rakyat Benteng.

 

TRI HARDIANTI, Kota Bengkulu

 

RINI yang lahir dan besar di keluarga keturunan Jawa, sudah mengabdikan diri di Bengkulu sejak tahun 1990, ketika ia mendapat Surat Keputusan (SK) penempatan tugas di Provinsi Bengkulu.

 

Tanpa kenalan ataupun keluarga, ia memulai kehidupannya dengan penuh semangat, dengan tinggal bersama sepupu yang telah lama menetap di Kota Bengkulu.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8597/kawasan-ibukota-kabupaten-bengkulu-tengah-yang-modern-menjadi-prioritas-bisakah-impian-ini-terwujud

 

Tak pernah disangka, kepindahannya ke Kota Curup, mempertemukan Rini dengan sosok lelaki yang kini menjadi pasangan hidupnya, Rachmat Riyanto dan merupakan calon Bupati Bengkulu Tengah.

 

Awal pertemuan mereka tak terkesan istimewa. Ketika itu, Rini sedang mengantar mahasiswa SPK untuk praktik lapangan di Desa Adi Rejo, tempat Rachmat yang saat itu menjabat sebagai ketua karang taruna.

 

Seiring waktu, mereka semakin dekat, berkenalan lebih dalam, dan akhirnya menikah pada tahun 1991 setelah satu tahun berkenalan. Di masa-masa itu, komunikasi mereka hanya mengandalkan surat, karena telepon genggam masih menjadi barang langka.

 

Rini mengenang Rachmat sebagai sosok yang serius, tidak suka basa-basi, namun sangat bertanggung jawab.

 

‘’Dulu saya melihatnya sebagai sosok yang cool, tidak banyak bicara, tapi punya wibawa. Dia memang lebih mengutamakan pekerjaan daripada urusan pribadi,’’ ungkapnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8576/realisasi-program-jalan-mulus-jadi-pertaruhan-rachmat-sebagai-bapak-infrastruktur

 

Rachmat, yang merupakan lulusan APDN, selalu memprioritaskan tugas kantor dan bekerja dengan sepenuh hati. Selama bertahun-tahun, Rini dan Rachmat bersama-sama menjalani pasang surut hidup, dari Rachmat yang bekerja sebagai pegawai biasa hingga akhirnya menduduki jabatan tertinggi ASN di Pemerintahan yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Tengah.

 

Rini sendiri tak henti-hentinya belajar, melanjutkan pendidikan S1 bahkan di tengah kesibukan menjadi ibu dari tiga anak. Keputusan untuk pindah ke Bengkulu Utara bersama suaminya setelah kelahiran anak ketiga menjadi salah satu langkah besar dalam hidupnya.

 

Di sana, Rini terus mengajar dan melakukan penelitian di bidang kesehatan, dengan fokus pada masalah kesehatan masyarakat, seperti stunting dan anemia remaja.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/8555/pupuk-gratis-bagi-petani-bukan-sekedar-mimpi-tapi-jawaban-nyata-untuk-kesulitan-petani-lokal

 

Rini bukan hanya dikenal sebagai dosen yang berdedikasi, tetapi juga seorang ibu yang sukses membimbing anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.

 

‘’Kami selalu menekankan pada mereka untuk tidak bergantung pada orang lain. Mereka harus bisa berdiri sendiri, menunjukkan kemampuan mereka,’’ ujar Rini.

Tags :
Kategori :

Terkait