Bedah Program Andalan Rachmat-Tarmizi (III)
SEBAGIAN besar masyarakat Kabupaten Bengkulu Tengah berprofesi sebagai petani. Baik petani sawit, karet, padi maupun palawija. Salah satu program pro petani yang akan diperjuangkan Paslon Bupati - Wakil Bupati nomor urut 1, Rachmat Riyanto - Tarmizi yakni pupuk gratis untuk para petani lokal. Lantas, bagaimana harapan para petani, simak hasil liputannya.
AZWIN PRATAMA, Bengkulu Tengah
PADA edisi sebelumnya, Harian Rakyat Benteng telah mengulas program Jaminan Kesehatan gratis, kali ini paslon mengusung jargon Membangun dari Bawah ini memiliki program pupuk gratis bagi petani yang diharapkan dapat menarik hati masyarakat.
Program pupuk gratis dinilai dapat meningkatkan hasil pertanian dan memperkuat ketahanan pangan desa, khususnya bagi petani lokal di Kabupaten Bengkulu Tengah. Selain itu, program ini juga dinilai sejalan dengan mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Petani asal Desa Sidodadi Kecamatan Pondok Kelapa, Sukini mengatakan program pupuk gratis jelas sangat membantu mengurangi beban para petani lokal.
Ia menceritakan, saat ini masih menggunakan pupuk bersubsidi dengan harga yang sudah di tentukan berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) yaitu NPK Phonska ditetapkan sebesar Rp 130 ribu/karung isi 50 kilogram. Hanya saja adanya ongkos kirim tambahan jika ingin diantar ke rumah.
‘’Saya menggunakan pupuk subsidi jenis urea dan npk. Biasa beli NPK Phonska dengan harga Rp170 ribu langsung diantar ke rumah. Pupuk subsidi ini sudah paling murah dibanding non subsidi. Meski kadang stoknya memang terbatas. Namun hanya jenis itu yang bisa kami beli," kata Sukini.
Petani lain asal Desa Sri Kuncoro, Mirwan mengaku selama ini penyaluran pupuk subsidi cukup menyulitkan para petani dalam hal regulasi.
‘’Harapan kami progam pupuk gratis dapat berjalan dan syarat untuk mendapatkannya lebih mudah,’’ katanya.
Disisi lain, petani sawit asal Desa Sidorejo, Parno menambahkan saat ini pupuk subsidi untuk buah sawit masih sulit dibeli. Sehingga harus membeli pupuk non subsidi dengan harga yang lebih mahal.
‘’Kedepannya, kami mengharapkan para petani dapat merasakan program itu. Sehingga kami dapat meningkatkan kembali jumlah hasil panen yang lebih banyak,’’ ujar Parno.
Sementara itu, petani sawit asal Batu Beriang Kecamatan Pematang Tiga, Manik mengharapkan penyaluran pupuk gratis yang merata hingga dsa pelosok di Bengkulu Tengah, sesuai dengan slogan Rachmat - Tarmizi yaitu membangun dari bawah. Ia mengaku kondisi saat ini untuk di wilayahnya sangat susah mendapatkan pupuk.
‘’Pupuk di wilayah kami sangat sulit untuk didapatkan. Mungkin karena faktor jarak yang cukup jauh. Jika ada harganya pastilah mahal. Harapannya jika ada bantuan pupuk nantinya di saluran secara merata hingga ke pelosok desa,’’ ujar Manik.
Sedangkan petani sawit asal Desa Sidodadi, Yosep Yanto menambahkan jika realisasi program pupuk gratis ini berjalan baik. Tentu hal ini dapat meningkatkan hasil panen para petani.
‘’Yang jelas sangat terbantu ya. Selama ini kita membeli pupuk nonsubsidi yang harganya mahal. Apalagi permintaan BTS cukup tinggi dengan harga Rp2.700 dari petani,’’ tutup Yosep.(cw3)