PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI

Jumat 25 Oct 2024 - 21:17 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Pemanfaatan artificial intelligence (AI) membantu para pendidik meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik di masa depan. Inovasi pembelajaran digital dengan pemanfaatan AI menjadi sebuah keniscayaan bagi para pendidik dalam menciptakan pembelajaran kreatif, inovatif berbasis TIK, dan berpusat pada peserta didik (student center oriented) serta bersifat kolaboratif dengan memanfaatkan media pembelajaran digital.

Melihat pentingnya hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Pusat Data dan Teknologi Informasi kembali menyelenggarakan kuliah umum bertema “Inovasi Pembelajaran Digital dengan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI).

Kuliah umum ini merupakan rangkaian dari program pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) level 4 secara daring yang ditayangkan juga secara langsung lewat kanal YouTube Kemendikbud RI dan YouTube Rumah Belajar Kemdikbud pada 19 Oktober 2024. Kepala Balai Layanan Platform Teknologi, Kemendikbudristek Wibowo Mukti menyampaikan pelaksanaan PembaTIK ini diselenggarakan berjenjang 4 level.

Dimulai level 1-Literasi, level 2-Implementasi, level 3-Kreasi, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. PembaTIK level 1 telah diikuti sebanyak 319.743 peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Sekolah Luar Negeri di seluruh Indonesia yang berlangsung secara daring pada bulan Juli 2024.

PembaTIK level 2 implementasi diselenggarakan pada Agustus diikuti sebanyak 157.395 peserta. PembaTIK level 3 tahap kreasi diikuti lebih dari 33.448 peserta dan peserta yang berhasil mengikuti 

PembaTIK level 4 ini akan dipilih 30 orang peserta terbaik dari masing-masing peserta yang lulus di level 3 tiap provinsi dan SILN, sehingga seluruh peserta yang akan mengikuti PembaTIK level 4 sebanyak 1.170 peserta.

"Kini, peserta berada pada tahap akhir dari rangkaian PembaTIK 2024. Pada tahap ini, terpilih 30 peserta terbaik yang lulus level 3 di tiap provinsi dan SILN, sehingga seluruh peserta yang akan mengikuti PembaTIK level 4 sebanyak 1.170 peserta," tuturnya.

Di ujung rangkaian proses PembaTIK ini akan terpilih 39 Duta Teknologi, yang mewakili 38 Provinsi dan 1 SILN. Wibowo mengatakan kegiatan kuliah umum ini secara spesifik bertujuan membekali guru-guru calon Duta Teknologi dari 38 Provinsi dan SILN sekaligus masyarakat secara luas terkait wawasan untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran digital dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).

"Itu juga yang berkaitan tugas mereka untuk berbagi inovasi pembelajaran yang telah dirancang, melalui kegiatan berbagi secara luring maupun daring melalui Komunitas Belajar di Platform Merdeka Mengajar (PMM), serta melalui tulisan, video, dan sosial media," terangnya.

Dalam paparan kuliah umum, Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, E. Aminudin Aziz menyampaikan bagaimana inovasi Large Languages Model (LLM) dalam mendorong peningkatan literasi digital, dan bagaimana mengimplementasikan LMM dalam upaya pelestarian bahasa. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi udhistira Nugraha mengungkapkan bagaimana optimalisasi pemanfaatan AI dalam kualitas data, keamanan data, kerahasiaan data dan interoperabilitas.

Sementara, pakar AI dari Team Percepatan Artificial Intelligence (AI) Institut Teknologi Bandung, Dr. Ir. Eko Mursito Budi menyampaikan strategi penerapan AI dalam pembelajaran dan bagaimana prinsip-prinsip Etika AI, tantangan dan isu etika dalam penerapan AI.

Kuliah umum ini ditutup dengan sesi panel yang menghadirkan praktisi dari dosen dan guru yang berikan praktik baik pemanfaatan AI dalam inovasi pembelajaran. Assoc. Prof. Dr. Andry Alamsyah, S.Si, M.Sc, yang merupakan dosen Telkom University menjelaskan bagaimana potensi AI dalam pendidikan dan tantangan implementasi AI dalam pembelajaran yang berkaitan dengan akses teknologi, kesenjangan digital, dan etika dalam pemanfaatan AI.

Dini Febriana dari SMP Negeri 2 Amlapura dan Ulfah Niswatul Awaliya, SMPN 240 Jakarta memaparkan bagaimana penerapan AI dalam inovasi pembelajaran mampu mengembangkan kompetensi peserta didik, bagaimana metode atau strategi pembelajaran, alat bantu dan platform pembelajaran yang digunakan serta bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik setelah penerapan AI dalam pembelajaran.(**)

Tags :
Kategori :

Terkait