RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) masih menghadapi tantangan dan belum mencapai kesuksesan yang diharapkan. Beberapa desa hanya memiliki BUMDes secara nama tanpa menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang signifikan.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa meskipun beberapa desa telah melakukan pengadaan modal usaha, kinerja dalam memaksimalkan perputaran modal belum optimal.
Pj Sekda Bengkulu Tengah yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bengkulu Tengah, Drs. Hendri Donal, S.H, menekankan pentingnya direktur BUMDes untuk segera melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun, karena desa telah menganggarkan modal yang harus dipertanggungjawabkan di akhir tahun anggaran.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/7989/nasib-petani-sawah-di-datar-lebar-terancam-ini-penyebabnya
"Segera laksanakan kegiatan sesuai rencana. Ini wajib, karena sudah ada penyertaan modal dari desa. Kami ingin laporan yang jelas di akhir tahun anggaran 2024," tegas Hendri.
Hendri juga menambahkan bahwa kepala desa harus bertanggung jawab penuh atas anggaran yang telah dikeluarkan.
"Laporan mengenai hasil dari BUMDes harus segera diselesaikan. Jika meremehkan tanggung jawab ini, siap-siap menghadapi audit," ujarnya.
"Dikarenakan PADes di Benteng masih rendah, sangat penting agar BUMDes dikelola dengan baik. Jika ada dana pengadaan modal yang tidak dipertanggungjawabkan, ini berpotensi menimbulkan temuan audit," tambahnya Hendri.(**)