RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Istilah pemotongan dana sering kali disamarkan sebagai 'upah jasa' atau sumbangan seikhlasnya dari wali murid kepada pihak sekolah. Termasuk pada kasus penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Bengkulu Tengah yang saat ini santer diduga dipotong oleh oknum tak bertanggungjawab.
Seperti di Kecamatan Pondok Kelapa, meski belum ada laporan resmi tentang pihak sekolah yang menetapkan tarif untuk pengurusan atau pencairan bantuan, namun wali murid sering kali diharapkan memberikan uang berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp50 ribu sebagai ungkapan terima kasih.
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/7744/dugaan-pemotongan-dana-pip-makin-menguat-berikut-faktanya
"Anak saya hingga kini belum mendapatkan pencairan. Tidak ada nominal yang ditetapkan, tetapi dari pihak yang mengurus biasanya diminta seikhlasnya, sekitar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu," ungkap salah satu murid SD.
Sementara itu, wali murid lainnya yang belum mengalami hal serupa menyatakan bahwa praktik ini terdengar lumrah di masyarakat.
"Saya sering mendengar dari tetangga tentang pemberian uang sebagai ungkapan terima kasih kepada pihak pengurus bantuan PIP. Jumlahnya bervariasi, ada yang memberi Rp50 ribu hingga Rp100 ribu," tambahnya.(cw3)