"Kalau dibandingkan dengan Riskesdas yang sebelumnya, penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter meningkat dari 0,5% menjadi 1,5%."
Tak hanya itu, jumlah kasus dan biaya katastropik pada program JKN tahun 2021 menunjukkan bahwa penyakit jantung mendudukan peringkat pertama dengan total 12,9 kasus dan Rp8,6 triliun.
Oleh karena itu, peringatan Hari Jantung Sedunia ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan jantung.
"Prevalensi tingkat mortalitas serta tingkat mobiditas yang tinggi menyebabkan penting pada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran Pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Untuk diketahui, Hari Jantung Sedunia diperingati setiap 29 September. Tahun 2024 ini, Hari Jantung Sedunia mengangkat tema "Use Heart for Action". (**)