RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Sekolah menjadi salah satu sasaran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta dalam mengedukasi program intervensi pengawasan obat dan makan di sekolah efektif meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dilansir dari disway.id, seperti yang diketahui, BBPOM di Jakarta memiliki program intervensi dengan menyasar sekolah-sekolah di Jakarta.
Program yang telah berlangsung sejak 2014 tersebut kini telah diikuti oleh sebanyak 1034 sekolah.
Menurut Kepala BBPOM di Jakarta Sofiyani Candrawati Anwar mengungkapkan bagaimana indeks kesadaran masyarakat terkait obat dan makanan semakin meningkat.
"Tingkat kesadaran masyarakat, dimulai dari sekolah, akan meningkat terus indeks kesadaran masyarakat terkait obat dan makanan," kata Sofi ketika ditemui, 18 September 2024.
Hal ini seiring dengan dilakukannya survei kepuasan masyarakat terhadap layanan BBPOM di Jakarta.
"Dari survei yang kami lakukan, misal terkait efektivitas KIE, survei kepuasan masyarakat untuk BBPOM, itu meningkat terus."
Ia pun berharap program ini dapat menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul sesuai dengan tujuan pembangunan SDGs.
"Indonesia unggul itu menjadi tujuan dari pembangunan berkelanjutan SDGs, kemudian bagaimana nanti Indonesia Emas 2045," tandasnya.
Ia pun mencontohkan negara-negara maju yang tidak hanya kaya akan sumber daya alamnya, tetapi juga sumber daya manusia.
"Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Tetapi akan lebih kaya lagi apabila dibangun oleh sumber daya manusia yang unggul. Jadi banyak negara-negara maju yang dibangun bukan oleh kekayaan sumber daya alam, tetapi dibangun oleh sumber daya manusia yang unggul," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya memperkuat program PJAS Aman ini dengan kembali menyelenggarakan kegiatan pengawalan PJAS Aman di Jakarta pada 18-19 September 2024.
Sebanyak 65 sekolah/madrasah di seluruh Jakarta mendapatkan refreshment terkait materi dan inovasi dalam menjalankan program keamanan pangan di sekolah.
Beberapa inovasi yang dimaksud seperti JAKKONEK yang menjadi platform literasi digital. Platform ini sudah terintegrasi di 26 sekolah melalui digital library maupun website sekolah.
Ada pula layanan WhatsApp 24 jam yang bisa diakses apabila masyarakat memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi.