Infeksi berat seperti sepsis dapat memicu keringat dingin sebagai respons tubuh terhadap peradangan yang terjadi.
Sepsis adalah kondisi serius yang terjadi ketika infeksi menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Gejala keringat dingin pada sepsis biasanya disertai dengan demam tinggi, detak jantung cepat, dan napas yang pendek.
Tanpa penanganan yang tepat, sepsis bisa berakibat fatal, sehingga penanganan medis segera sangat diperlukan.
4. Syok
Syok adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup darah atau oksigen untuk berfungsi dengan baik.
Ada berbagai jenis syok, termasuk syok kardiogenik, syok hipovolemik, dan syok anafilaksis, yang semuanya bisa menimbulkan gejala keringat dingin.
Syok biasanya disertai dengan gejala lain seperti kulit pucat, detak jantung yang cepat, dan perasaan pusing atau lemah. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.
5. Penyakit Tiroid
Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme, juga dapat menyebabkan keringat dingin.
Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang dapat mempercepat metabolisme tubuh dan menyebabkan gejala seperti keringat dingin, penurunan berat badan yang cepat, dan detak jantung yang tidak normal.
Jika tidak diobati, gangguan tiroid dapat menyebabkan komplikasi serius.
6. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan, termasuk serangan panik, sering kali diikuti oleh gejala fisik seperti keringat dingin.