RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Penerapan barcode pada pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU mendapatkan keluhan dari masyarakat di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Seperti disampaikan salah seorang warga Karang Tinggi, Trio. Penerapan barcode di SPBU khususnya wilayah Provinsi Bengkulu cukup menyusahkan. Dikatakannya, beberapa daerah seperti Kaur, Lampung, Palembang, Jakarta, Jawa Tengah tidak sepenuhnya menggunakan barcode, hanya di Provinsi Bengkulu yang menerapkan sistem tersebut. Dirinya juga mengeluhkan lambannya proses pengisian BBM dikarenakan barcode tidak bisa digunakan.
‘’Entah kenapa dengan Provinsi Bengkulu ini. Di tempat lain itu tidak ada yang menggunakan barcode. Kalau seperti ini, hendak membeli 100 ribu saja harus menggunakan barcode. Bagaimana nanti ada urgent terus barcode tinggal atau tidak ada. Mempersulit saja,’’ kata Trio.
Sementara warga lainnya, Bambang menyampaikan jika adanya penerapan barcode sedikit mempersulit dalam pengisian BBM. Belum lagi, hanya beberapa yang menggunakan barcode cetak dan ada yang tersimpan di handphone. Sulitnya saat jika handphone tersebut tiba-tiba sedang dalam keadaan mati.
‘’Pengguna terkadang memang tidak mencetak barcode. Bagaimana yang tersimpan di handpone yang sudah kehabisan daya. Pasti tidak bisa mengisi BBM. Belum lagi jika barcode cetak tersebut tertinggal di rumah,’’ pungkas Bambang.(one)