Dengan gelar S2 mereka bisa jadi dosen. Apalagi S3. Tidak perlu lagi harus habis-habisan banting tulang di lapangan. Akan kalah dengan wartawan yang muda-muda.
Saya tidak tahu apakah kebijakan S2 dapat uang pengganti dari perusahaan itu masih berlaku sampai sekarang.
Kelihatannya, setelah jadi doktor pun Arif belum tertarik menjadi dosen. Tapi dengan gelar itu Arif sebenarnya bisa diperebutkan universitas swasta. Ia bisa memperbaiki ratio antara mahasiswa-dosen di universitas swasta.
Saya tahu jiwa Arif tetap ingin jadi orang merdeka. Saya melihat itu saat Pilpres lalu.
Ia begitu sulit: sebagai orang dekat Mensesneg Prof Pratikno ia harus membantu calon presiden yang didukung Jokowi.
Apalagi Arif pernah jadi direktur lembaga pro-otonomi yang saya dirikan. Salah satu anggotanya adalah Prof Pratikno.
Tapi sebagai sahabat Ganjar dan Mahfud MD ia seharusnya memihak Ganjar.
Dan Arif pilih menjadi orang merdeka. Dengan bergelar doktor ia bisa lebih merdeka.(Dahlan Iskan)