RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO - Cukup memprihatinkan. Kritik dan saran yang semula disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah terkait pelaksanaan Workshop Cara Sukses Menjadi Guru Asik dan Menyenangkan (Gurame) oleh Himpaudi bekerjasama dengan Dinas Dikbud tak digubris.
Ini terlihat dari tetap dilaksanakannya kegiatan pada 20 Agustus 2024 lalu di Balai Rafflesia komplek perkantoran Pemkab Bengkulu Tengah Desa Renah Semanek, Kecamatan Karang Tinggi.
Padahal sebelumnya dewan menyoroti pembebanan biaya pendaftaran kepada peserta sebagaimana tertera di pamflet, yakni Rp100.000/orang. Di sisi lain menurut informasi kegiatan tersebut melibatkan pihak dinas, pertanyaannya kemana anggaran dari dinas?
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/6619/kadispora-bengkulu-tengah-masih-belum-merespon-praktisi-hukum
Arsyad Hamzah, anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah mendukung diadakannya kegiatan workshop sebagai upaya peningkatan kualitas SDM guru. Namun Arsyad tidak setuju jika dana kegiatan dibebankan kepada guru yang penghasilannya tidak seberapa selaku peserta.
Anggota Dewan lainnya, Doni Erian turut menilai biaya pendaftaran kepada peserta menjadi beban tersendiri. Solusi Doni agar kegiatan diundur, dimana dinas mengalokasikan anggarannya terlebih dulu. Apakah di Anggaran Perubahan atau APBD tahun depan.
Mirisnya lagi kendati kegiatan dibiayai oleh peserta, sejumlah tamu undangan yang diantaranya pejabat tampak antusias mengikuti.
"Seyogyanya Dinas Dikbud segera mencari solusi untuk tidak membiarkan kegiatan yang memungut biaya pendaftaran bagi guru PAUD. Jika memang tidak ada anggaran dan memahami kondisi kesejahteraan guru PAUD sebaiknya tunda dulu kegiatannya. Ini kesannya ingin terlihat bagus tapi mengorbankan para guru PAUD," kritik M Darmawan Saputra, Sekretaris PCNU Kabupaten Bengkulu Tengah.(cw3)