RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Punya masalah kulit hiperpigmentasi, seperti bintik hitam, warna kulit tidak merata hingga noda bekas jerawat memang bikin tak percaya diri.
Dilansir dari Disway.id, dikutip dari La Roche-Posay, hiperpigmentasi adalah salah satu kondisi kulit yang paling umum dan kompleks untuk diatasi.
1 dari 2 orang mengalami gangguan pigmentasi, dan hal ini memberikan dampak besar pada kualitas hidup sehari-hari.
“MELA B3 Serum dengan Melasyl™ dan 10% Niacinamide, inovasi dermatologis untuk membantu melawan pigmentasi dengan manfaat yang memberikan hasil nyata sejak minggu pertama penggunaan,” kata Pandu Brodjonegoro, Marketing Director, L‘Oréal Dermatological Beauty, Indonesia.
Masalah dan Dampaknya terhadap Kualitas Hidup
Melanin adalah komponen penting dalam kulit yang melindungi sel-sel kulit dari sinar UV yang berbahaya dan memberikan warna alami pada kulit.
Namun, produksi melanin yang berlebihan dapat menyebabkan warna kulit tidak merata, perubahan warna kulit hingga bintik hitam.
Hiperpigmentasi adalah sebuah kondisi kulit yang ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap di beberapa bagian yang disebabkan oleh produksi melanin berlebih.
Melanin berlebih terkait sangat erat dengan inflamasi.
Saat inflamasi terjadi karena paparan terhadap sinar UV, usia, genetika, polusi atau prosedur tertentu, hal ini menstimulasi produksi melanin.
Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas menyebabkan inflamasi kronis dan pergerakan melanin ke permukaan kulit.
Saat terakumulasi dan menetap, hiperpigmentasi yang terlihat dapat mengganggu warna dan kecerahan kulit.
Kondisi kulit hiperpigmentasi dapat dialami oleh semua orang, terutama mereka yang tinggal di daerah tropis dan sering terpapar sinar matahari.
Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu produksi melanin berlebih sehingga menghasilkan kondisi hiperpigmentasi, yakni paparan sinar matahari, yang dapat mengakibatkan timbulnya bintik hitam pada kulit; inflamasi yang terjadi pada kulit yang menimbulkan bekas jerawat atau bekas luka; dan faktor genetik serta prosedur terhadap kulit yang dapat menyebabkan warna kulit tidak merata.
“Kondisi kulit hiperpigmentasi seringkali tidak kita sadari, dan bahkan sering juga disepelekan. Banyak orang yang beranggapan bahwa hiperpigmentasi masalah kulit yang biasa-biasa saja, padahal jika tidak ditangani dengan tepat, dalam jangka panjang kondisi kulit hiperpigmentasi dapat mengganggu kualitas hidup pasien sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya merawat kondisi hiperpigmentasi, tetapi juga mencegah sebelum hiperpigmentasi muncul di kulit,” jelas Dermatologist dr. Listya Paramita Sp.DVE, FINSDV.