Studi Sebut Ibu Rumah Tangga 6 Kali Lebih Rentan Kena Mom Shaming

Jumat 05 Jul 2024 - 10:31 WIB
Editor : Leonardo Ferdian

Selain itu, akses konseling parenting di puskesmas juga masih sulit dilakukan.

"Kita harus tanya lagi janji pemerintah, satu puskesmas satu psikolog. Itu pun sebenarnya kurang. Psikolog itu lebih banyak dari dokter umum. Harusnya bisa lebih banyak," paparnya.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5367/3-manfaat-kencur-yang-luar-biasa-wanita-pasti-suka

Untuk diketahui, mom shaming ini bisa berdampak besar terhadap pola pengasuhan ibu, bahkan kesehatan ibu itu sendiri. Pengaruhnya terhadap mental dapat menyebabkan ibu mengalami kecemasan dan depresi. Selain itu juga merasa dihakimi sehingga cenderung merasa terisolasi secara sosial.

"Mereka menghindari interaksi dengan orang lain untuk menghindari kritik," ungkapnya.

Bahkan, dampak fisik turut dialami ibu yang mendapatkan perlakuan mom shaming akibat stres kronis sehingga terganggu pola tidur dan risiko penyakit kardiovaskular meningkat.

Menurut data yang dihimpunnya, 56 persen ibu terganggu kesehatan mentalnya serta 65,7 persen merasa malu dan merasa bersalah.

BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5366/bunda-mesti-tahu-agar-anak-sehat-pasca-imunisasi-ini-yang-perlu-diperhatikan

Adapun beberapa bentuk mom shaming yang kerap dialami seperti komentar terhadap pola pengasuhan, pilihan menyusui dan memberi makan, penampilan fisik ibu setelah melahirkan, hingga bekerja saat anak masih kecil.

Tak sedikit ibu yang mengalami mom shaming termakan kritikan orang sekitar dan mengubah pola asuh.

Padahal, pengasuhan anak merupakan hal subjektif yang tak bisa disamaratakan dengan cara pengasuhan dengan anak yang lain. (**)

Kategori :