RAKYATBENTENG.BACAKORAN.CO – Ketua Milenial Muslim Bersatu (MMB) Khairul Anam memberi dukungan untuk Menkominfo Budi Ari Setiadi. Adapun Menkominfo diminta mundur akibat serangan siber pada sistem Pusat Data Nasional (PDN) di Surabaya.
Anam menilai ada kemungkinan serangan itu dilakukan oleh para bandit yang kebakaran jenggot atas aksi Budi Ari yang konsisten berantas judi online.
Sehingga ada beberapa pihak yang tidak senang dan melakukan segala cara untuk memecah konsentrasi kementerian dan lembaga.
"Bukan tidak mungkin bandar judi online adalah otak di balik serangan siber terhadap negara dan serangan berbagai Buzzer agar Menkominfo Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya sebagai Menkominfo,” ujar Anam kepada media di Jakrta, Kamis (27/6).
BACA JUGA : https://rakyatbenteng.bacakoran.co/read/5224/kapolri-rotasi-jabatan-kadiv-propam-syahardiantono-jadi-komjen
Anam mengatakan Kemenkominfo dan Lembaga terkait kian serius melakukan pemberantasan judi online. Hingga saat ini ada 6.000 rekening diblokir karena diduga terlibat judi online.
Menurut Anam, Kemenkominfo telah memutus akses terhadap 2.945.150 konten judi online sejak pertengahan tahun lalu. Dalam kurun waktu itu Kominfo mengajukan penutupan 555 akun e-wallet yang terkait dengan aktivitas judi online kepada Bank Indonesia.
Pengajuan pemblokiran 5.779 rekening bank terkait judi online ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sudah berlangsung sejak 18 September 2023 hingga 28 Mei 2024.
"Langkah tegas seperti ini harus kita dukung dan berikan apresiasi, bukan malah sebaliknya," tuturnya.
Berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), perputaran uang judi online di Indonesia dalam kurun triwulan pertama 2024 telah mencapai Rp 600 triliun.
"Jumlah tersebut bahkan melampaui besaran transaksi judi online selama setahun penuh kurun 2023 yang “hanya” senilai Rp 327 triliun. Ini adalah jumlah sangat fantistis,” ucap Anam.
Anam berharap kerja taktis dan tegas semacam ini harus terus dilakukan, untuk menyelamatkan masyarakat dari kubangan tipu muslihat para bandar yang acap kali menjanjikan keuntungan, tapi faktnya kerugian yang didapat.(**)